UNHI Denpasar Ambil Bagian Dalam Mewujudkan Nangun Sat Kerthi Loka Bali

Selasa (8/10), Universitas Hindu Indonesia Denpasar mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Business Matching: Create Your Business with Digital and Local Wisdom Startup dengan tema Peran Inkubator Bisnis Mewujudkan Nangun Sat Kerthi Loka Bali dan targetnya yaitu Kolaborasi Inkubator dan Stakeholder, Rekomendasi Program untuk Perekonomian Bali, dan Terbentuknya Tim Inkubasi Bali. Focus Group Discussion (FGD) dihadiri oleh Gubernur Bali yang diwakili oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Ida Bagus Kade Subhiksu, Ristekdikti Ferry Ramadhan, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali yang diwakili oleh Kepala Seksi Persandian dan Keamanan Informasi Kadek Suadnyana Puriyanto, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Bali Ida Bagus Ngurah Arda, Ketua Yayasan Widya Kerthi I Ketut Ardhana, Wakil Rektor III UNHI I Wayan Muka, dan lainnya.

Bertempat di Hotel Harris Cokrominoto, Denpasar, Focus Group Discussion (FGD) dibuka secara resmi oleh Ketua Inkubator Bisnis UNHI Denpasar, Ida I Dewa Ayu Yayati Wilyadewi. Inkubator Bisnis UNHI Denpasar mengusung tema kearifan lokal dalam melakukan proses inkubasi sehingga tenant-tenant yang dibina oleh Inkubator Bisnis UNHI Denpasar adalah tenant yang memiliki produk yang berbasis kearifan lokal.

Ida I Dewa Ayu Yayati Wilyadewi mengatakan Nangun Sat Kerthi Loka Bali saat ini diusung Pemerintah Provinsi Bali sebagai tagline untuk mewujudkan Bali yang Sustainable, seperti yang diketahui bersama bahwa Ida Bagus Mantra mengatakan UNHI Denpasar adalah tempatnya untuk belajar kearifan lokal.

“Produk yang berkearifan lokal dari 15 tenant yang dimiliki, dapat diterima dipasaran, jadi produk tenant kami bisa diterima dipasaran, mendapatkan respon sangat baik di internasional maupun domestik. Produk tenant sudah menembus pasar internasional seperti produk Bulung Bali yang sudah diterima dipasaran ekpor yaitu di negara China, Jepang, Belgia, Singapura, produk tenant kami juga selalu dinantikan inovasinya,” ujarnya.

Sambutan dari Gubernur Bali yang diwakili oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan mengatakan Dunia industri tengah memasuki era baru yang disebut Revolusi Industri 4.0, tidak hanya ramai menjadi perbincangan dunia tetapi industri generasi ke-4 ini juga terus dibahas di Indonesia. Sektor industri 4.0 diharapkan bisa menyumbang penciptaan lapangan kerja lebih banyak serta investasi baru yang berbasis teknologi. Implementasi industri ke empat tentunya harus diikuti dengan pembentukan ekosistem digital seperti Smart Factory, Smart Devices, Smart Gride, Smart Mobility, Smart Building, dan smart fasilitas lainnya yang sehat dan berkesinambungan agar efektif dan dapat menggerakkan seluruh sektor ekonomi. Perkembangan industri 4.0 tidak terlepas dari perkembangan ekonomi digital dimana untuk mencapai keberhasilan berbisnis di era digital dibutuhkan ekosistem dan komunikasi yang terbentuk secara baik oleh para pelaku bisnis sehingga tercapai ekosistem yang kuat dan saling menguntungkan.

“Masyarakat Indonesia sebenarnya sudah mulai terbiasa menggunakan teknologi namun belum memanfaatkannya secara optimal terlebih dalam urusan produktifitas yang dapat mengembangkan ekonomi digital di Indonesia padahal Revolusi Industri 4.0 ini akan lebih menguntungkan para pelaku bisnis khususnya dari sisi efisiensi biaya operasional, itu semua bisa terjadi jika ada kolaborasi antar pemain industri,” ujarnya.

Lanjutnya, Untuk itu perlu diperhatikan karakteristik dan bentuk-bentuk perkembangan teknologi saat ini agar dapat memanfaatkannya secara maksimal dan menyiapkan langkah-langkah antisipasi yang tepat. Visi pembangunan Pemerintah Provinsi Bali mengambil konsep yang tumbuh dari akar kehidupan masyarakat Bali yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali Melalui Pola Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia Sekala Niskala.

Dari Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali, Kadek Suadnyana Puriyanto selaku Kepala Seksi Persandian dan Keamanan Informasi mengatakan salah satu dukungan dari Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali dalam hal ini mendukung visi dan misi Gubernur Bali. Dalam visi dan misi Gubernur Bali tahun 2018- 2023 ini Diskominfos Bali ditugaskan dalam misi ke-3, misi ke-18, misi ke-22. Misi ke-3 berkaitan dengan data kesehatan masyarakat dalam hal dukungan teknologi ini kominfo berperan dan pada misi ke-18 ada pembangunan infrastruktur dan berkaitan dengan misi ke-22 ada pengembangan sistem pemerintahan berbasis elektronik. Jadi tugas dari 3 misi itu yang dibebankan kepada Diskominfos Provinsi Bali berkaitan dengan inkubator bisnis ini membutuhkan Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang sudah sesuai dimana fokus dari inkubator ini selain dari kesehatan juga teknologi.

“Saat ini sudah mengembangkan infrastruktur berupa WIFI yang tersebar di seluruh Bali terutama di kawasan publik dan pariwisata. Kalau informasi tidak sampai ke masyarakat tentunya produk-produk yang ada di inkubator bisnis ini tidak tersampaikan dan tersosialisasikan maka inilah salah satu upaya mendukung program-program yang menuju ke Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” ujarnya. Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) pada hari ini diakhir dengan penyerahan plakat kepada Stakeholder dan Tim Inkubasi yang hadir dalam kegiatan ini dan juga foto bersama undangan lainnya.