Dekranasda Provinsi Bali Melakukan Pendampingan Perajin di Kota Denpasar

Denpasar, Selasa (18/06) Wakil Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Tjok Putri Haryani Ardhana Sukawati beserta Tim Dekranasda Provinsi Bali melakukan pendampingan perajin di Kota Denpasar yang diterima oleh Ibu Ketua Dekranasda Kota Denpasar, Ny. Ida Ayu Selly Mantra dan Ibu Wakil Ketua, Ny. A.A Antari Jaya Negara beserta Tim Dekranasda Kota Denpasar serta didampingi oleh Sekretaris Daerah, Ny. Ida Ayu Kerti Iswara. Perajin yang dikunjungi yaitu Decocraft Bali dan Bali Sari.

Usaha kerajinan yang pertama dikunjungi yaitu Decocraft Bali. Ny. Tjok Putri Haryani Ardhana Sukawati didampingi oleh Putu Astawa selaku Ketua Harian Dekranasda Provinsi Bali di terima langsung oleh owner Decocraft Bali bernama Komang Ayu Ristiana Dewi. Saat melakukan pendampingan perajin, Tim Dekranasda Provinsi Bali melihat langsung proses pembuatan ayaman tas dan produk-produk yang dihasilkan seperti tas, keben, dan lainnya. Serta berbincang-bincang dengan Komang Ayu Ristiana Dewi mengenai usaha kerajinannya dan juga menanyakan mengenai kendala yg dialami seperti bahan baku, tenaga kerja dan pemasaran.

Decocraft Bali adalah usaha kerajinan anyaman yang berbahan dasar bambu, pandan, lontar, rotan, agel, dan lainnya yang berdiri sejak tahun 2015 dengan Komang Ayu Ristiana Dewi sebagai owner. Produk yang dihasilkan berupa produk handmade yaitu dompet, clutch, tas, kipas, sokasi, keben, dan bokor. Saat ini, Decocraft Bali mempunyai tenaga kerja berjumlah 10 orang serta dalam pemasaran masih relatif lancar dengan penjual sampai ke mancanegara seperti Belgia, Malaysia, Korea Selatan, Australia, Indonesia termasuk Jakarta, Bandung, dan Surabaya serta pernah ikutserta dalam Denpasar Festival (Denfest).

“Ada bahan baku berkualitas yang didapatkan dari luar daerah dan tenaga kerja dari luar daerah seperti pengepul dan pengayam,” ujarnya.
Dalam hal ini, Ny. Tjok Putri Haryani Ardhana Sukawati sangat mengapresiasi karena mengajak anak-anak muda untuk bekerja yang dampaknya dapat mengurangi pengangguran. “Dekranasda bisa memberikan bantuan berupa materi atau bahan baku, maka kalau ada kesulitan tolong disampaikan ke Pak Astawa selaku Ketua Harian Dekranasda,” ucapnya.

Selain itu, Dekranasda Provinsi Bali memberitahukan bahwa akan ada Pameran Kerajinan yang diadakan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali tepatnya di Gate 2 yang nantinya setiap kabupaten/kota akan secara bergantian memajang hasil kerajinannya. “Saya harapkan saat membuat kerajinan berupa keben dan bokor untuk alat upacara keagamaan harus dalam kondisi sukla atau bersih,” ujar Ny. Tjok Putri Haryani Ardhana Sukawati mengingatkan.

Hadir pula, Putu Astawa selaku Ketua Harian Dekranasda Provinsi Bali mengatakan tim pengurus Dekranasda Provinsi Bali mengunjungi perajin binaan bertujuan agar usaha kerajinan di Denpasar makin maju karena dengan itu akan membantu mengurangi pengangguran. “Perlu diadakan perubahan mengingat jaman yang terus berubah, dari segi desain, produk dan pemasaran,” ujar Putu Astawa. Lanjutnya, “Tahun depan Pak Gubernur Bali akan membentuk Rumah Desain yang disana akan membuat inovasi-inovasi yang kreatif,” lanjutnya.
Kalimat penutup dari Putu Astawa, “Mari cintai dan sukai produk-produk dari semeton Bali karena itu adalah identitas nusantara,” tegasnya.

Selanjutnya, Tim Dekranasda Provinsi Bali dan Tim Dekranasda Kota Denpasar melanjutkan kunjungan ke usaha kerajinan produk spa dan kosmetik bernama Bali Sari dan diterima langsung oleh Putu Gede Arsa Adnyana selaku owner.

Bertempat di usaha kerajinan Bali Sari, Ny. Tjok Putri Haryani Ardhana Sukawati berbincang dengan Putu Gede Arsa Adnyana serta berdialog dengan para perajin mengenai kerajinan produk spa dan kosmetik dari awal mulai usaha serta kendala yang dialami dan menyempatkan untuk melihat langsung proses pembuatan produk spa dan kosmetik seperti Body Scraft, Hand Body dan lainnya.

Bali Sari merupakan usaha dibidang kerajinan produk spa dan kosmetik yang berdiri sejak tahun 2010 bertempat di Jalan Purba Indah Raya, Padangsambian, Denpasar. Produk yang dihasilkan berupa Body Scraft, Hand Body Lotion, Body Miss, Masker dan Creambath dengan salah satu Brand produk adalah Bali Ratih. Saat ini tenaga kerja yang dimiliki sebanyak 30 orang dan pernah ikutserta dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) dan Pameran Inacraft pada tahun 2019. Bali Sari memesan bahan baku dari Jakarta, Surabaya dan juga Malaysia serta untuk bahan baku aroma dari Jakarta dan Swiss.

“Kalau yang saya lihat proses produksinya sudah bagus dan bersih. Dari kemasannya juga sudah baik dan berkualitas, saya harapkan tetap dipertahankan dan ditingkatkan, selain itu jenis-jenis produk bisa ditambah dan dikembangkan,” ujar Ny. Tjok Putri Haryani Ardhana Sukawati.
Lanjutnya, memberitahukan bahwa akan ada Pameran Kerajinan yang diadakan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali tepatnya di Gate 2 yang nantinya setiap kabupaten/kota akan secara bergantian memajang hasil kerajinannya.

Putu Astawa selaku Ketua Harian Dekranasda Provinsi Bali mengatakan pemerintah akan selalu memperhatikan masalah tenaga kerja, bahan baku, perizinan usaha, dan pemasaran. “Tugas Dekranasda bukan mencari keuntungan melainkan melestarikan dan mengembangkan kerajinan yang nantinya akan menambah pendapatan dari Pemerintah Kota Denpasar,” ujarnya.Lanjutnya, “Kelemahan dari pelaku usaha, belum ada pengalaman berjualan diluar negeri maka harus menggandeng pihak-pihak yang sudah biasa melakukan penjualan diluar negeri,” ungkapnya.

Selain itu, Putu Astawa berpesan agar sasaran pasar lebih terfokus menyasar negara berkembang dibandingkan negara maju dikarenakan bagi pelaku usaha pemula akan lebih mudah untuk menembus pasar di negara berkembang seperti Negeria.