Dekranasda Provinsi Bali Lakukan Pembinaan Di Kabupaten Gianyar

Dekranasda merupakan mitra kerja pemerintah yang bertujuan mengembangkan seni dan hasil kerajinan sesuai dengan kebijakan pemerintah. Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali melaksanakan pembinaan ke Dekranasda Kabupaten/Kota se-Bali. Guna memfasilitasi pengembangan produk kerajinan dan mempromosikan produk hasil kerajinan dalam rangka perluasan pangsa pasar serta pembinaan kepada pengrajin.

Setelah sebelumnya melakukan pembinaan di Kabupaten Klungkung, Buleleng, Bangli, Karangasem, Badung, Tabanan, Jembrana, dan Kota Denpasar, Senin (4/3) pembinaan terakhir dilaksanakan ke Kabupaten Gianyar. Pembinaan dihadiri oleh Sekretaris Dekranasda Provinsi Bali, Drs. I Komang Wardianto Astika, dengan didampingi Kepala Seksi Pengembangan Industri Disperindag Provinsi Bali, Nyoman Suarcayasa dan Anggota Dekranasda Bidang Publikasi, Ida Ayu Made Tantri Ardani yang diterima oleh Ketua Dekranasda Kabupaten Gianyar, Ny. Surya Adnyani Mahayastra beserta Tim Dekranasda Kabupaten Gianyar. Bertempat di Ruang Sidang 1 Kantor Bupati Gianyar, dan dihadiri oleh pengrajin yang menjadi binaan Dekranasda Kabupaten Gianyar.

Pada kesempatan ini, Ny. Surya Adnyani Mahayastra mengucapkan rasa terima kasih kepada Dekranasda Provinsi Bali karena telah mengunjungi dan melakukan pembinaan ke Kabupaten Gianyar. Selain itu, sebagai wujud nyata komitmen dan keseriusan dalam mendukung perkembangan kerajinan di Kabupaten Gianyar. “Saya sangat mengapresiasi Dekranasda Provinsi Bali yg telah membantu dan mendukung kami sehingga Kabupaten Gianyar berhasil ditetapkan sebagai Word Craft City atau Kota Kerajinan Dunia oleh Dewan kerajinan dunia atau Word Craft Council (WCC) pada tahun 2018,” ujar Ny. Surya Adnyani Mahayastra.

Lebih lanjut dikatakan bahwa Kabupaten Gianyar adalah salah satu Kabupaten dari 9 Kabupaten Kota yang ada di Provinsi Bali. Sebagian besar penduduknya bergelut di bidang seni dan kerajinan sehingga Kabupaten Gianyar  mendapatkan predikat bumi seni.

Sekretaris Dekranasda Provinsi Bali, Drs. I Komang Wardianto Astika menyampaikan Dekranasda merupakan lembaga independen dan nirlaba yang bermitra dengan pemerintah dalam membina pengembangan seni kerajinan berbasis pada warisan budaya dan merupakan perwujudan keanekaragaman etnik dengan semangat untuk melestarikan warisan budaya bangsa yang nantinya dapat mengangkat kualitas produk kerajinan dan meningkatkan kesejahteraan pengrajin. “Hari ini, kami di Kabupaten Gianyar mengawali pembinaan terhadap induttri kecil di Kabupaten Gianyar. Diharapkan Dekranas bisa menjadi jembatan bagi kepentingan masyarakat dan mempercepat proses pembinaan produk kerajinan sesuai dengan potensi wilayah di masing-masing Kabupaten/Kota dan juga memberikan motivasi kepada para pengusaha daerah agar hasil kerajinan masyrakat daerah bisa diperkenalkan melalui pameran sehingga dapat di perdagangkan serta mendatangkan pembeli dari dalam maupun luar negeri. Dekranasda Provinsi Bali mempunyai tujuan yang sangat mulia diantaranya, menggali, melestarikan, dan mengembangkan warisan budaya bangsa serta meningkatkan kualitas untuk memperkokoh jati diri budaya bangsa. Dalam mewujudkannya diperlukan fasilitas dan binaan kepada para pengrajin dalam upaya meningkatkan daya saing melalui peningkatan kualitas desain kemasan dan branding,” ujar Drs. I Komang Wardianto Astika.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara pengrajin Kabupaten Gianyar dan Tim Dekranasda Provinsi Bali. I Wayan Yuda memiliki usaha ukir kulit sapi yang bernama Umah Tari menyampaikan kendala yang dialami yaitu sulitnya mencari SDM (Sumber Daya Manusia) khususnya dari masyarakat Bali dan pemasaran produk hanya diminati oleh turis local.

Pengrajin Tenun Songket Gedongan (Kain Bebali), Ida Bagus Made Adnyana selaku pemilik usaha mengatakan kendala yang dialami seperti sulitnya mencari SDM (Sumber Daya Manusia) serta mengusulkan setiap sekolah-sekolah di setiap Kabupaten mengadakan program keterampilan wajib agar generasi muda berkeinginan untuk melestarikan budaya bangsa khususnya Bali.

Terakhir dari pengrajin patung ukir kayu, I Wayan Subdita selaku pemilik usaha menyampaikan kendalanya dari segi peralatan kerja seperti pahat, palu dan sensor serta berharap diberikan peluang untuk mengikuti pameran yang diselenggarakan pemerintah dan peluang untuk dapat memajang produk kerajinannya di hotel, restauran, dll.

[ngg_images source=”galleries” container_ids=”154″ display_type=”photocrati-nextgen_basic_thumbnails” override_thumbnail_settings=”1″ thumbnail_width=”200″ thumbnail_height=”160″ thumbnail_crop=”1″ images_per_page=”20″ number_of_columns=”0″ ajax_pagination=”0″ show_all_in_lightbox=”0″ use_imagebrowser_effect=”0″ show_slideshow_link=”0″ slideshow_link_text=”[Show slideshow]” template=”/home/diskominfos/web/diskominfos.baliprov.go.id/public_html/wp-content/plugins/nextgen-gallery/products/photocrati_nextgen/modules/ngglegacy/view/gallery.php” order_by=”sortorder” order_direction=”ASC” returns=”included” maximum_entity_count=”500″]

Tinggalkan Balasan