Tim majalah Bungansandat pada hari Selasa (24/4), mengunjungi 2 pengrajin di Kabupaten Klungkung. Kunjungan kali ini adalah untuk persiapan penerbitan majalah Bungansandat edisi ke II.
Tujuan pertama tim ke sebuah desa di Kecamatan dan Kabupaten Klungkung yaitu Kamasan. Kamasan tidak hanya terkenal karena corak lukisan kuno khasnya yang sangat klasik, namun Desa Kamasan kini juga terkenal dengan industri Uang Kepeng Kamasan Klungkung. I Made Sukma Swacita adalah pemilik usaha pis bolong yang bernama UD. KamasanBali beralamat di Br. Jelantik Kuri Batu Desa Tojan. Usaha yang sudah berjalan selama 14 tahun ini, diceritakan oleh Made Sukma merupakan gagasan dari Gubernur Dewa Made Brata melalui Bali Heritage Trust, yang merupakan satu lembaga pelestarian budaya Bali. KamasanBali memproduksi uang kepeng dengan desain aksara Sa, Ba, Ta, A, I yang merupakan unsur dari Panca Aksara. Selain itu KamasanBali juga memproduksi berbagai kreasi logam untuk pasar kerajinan.
Tidak jauh dari Desa Kamasan, Tim Majalah BunganSandat melanjutkan perjalanan ke Jln. Pudak Br. Budaga Klungkung. Ditempat ini tim bertemu dengan seorang pengrajin Genta I Wayan Suardika. Sepintas Wayan terlihat sama seperti pengrajin Genta pada umumnya, tetapi Wayan ternyata seorang Disabilitas yang sudah tidak bisa berjalan dari umur 6 bulan. Usaha pembuatan Genta ini baru dirintisnya selama 1 tahun ini. Keterbatasannya tak sedikitpun menghalangi kreativitasnya hingga bisa menghasilkan berbagai kerajinan seperti genta, senjata nawa sanga, acintya dan lain-lain.
[ngg_images source=”galleries” container_ids=”61″ display_type=”photocrati-nextgen_basic_thumbnails” override_thumbnail_settings=”1″ thumbnail_width=”200″ thumbnail_height=”160″ thumbnail_crop=”1″ images_per_page=”20″ number_of_columns=”0″ ajax_pagination=”0″ show_all_in_lightbox=”0″ use_imagebrowser_effect=”0″ show_slideshow_link=”0″ slideshow_link_text=”[Show slideshow]” order_by=”sortorder” order_direction=”ASC” returns=”included” maximum_entity_count=”500″]
