Gunaksa, Alternatif Lokasi Pembangunan Pusat Kebudayaan Bali. Presiden Siap Bantu Dana APBN

Pembangunan Pusat Kebudayaan Bali digulirkan Wayan Koster ketika masih menjadi calon Gubernur Bali. Kini setelah menjabat, Koster kembali menyampaikan bahwa itu menjadi programnya. Bahkan, ia ungkapkan ketika bertatap muka dengan Presiden Jokowi di Ardha Candra, Jumat (22/3) lalu. Ketika itu Koster mengutarakan rencana pembangunan Pusat Kebudayaan Bali. Nantinya, Pusat Kebudayaan Bali akan diisi dengan panggung terbuka, museum tematik, gedung seni multifungsi dan sarana budaya lainnya secara terintegrasi. 

Gubernur Wayan Koster menyatakan ada dua lokasi yang kini sedang menjadi penjajakan untuk pembangunan Pusat Kebudayaan Bali. “Ini sedang memilih lokasi, tadinya ada rencana lokasi di Padanggalak. Ada tanah Pemprov di sana 9 hektar, tapi secara alam niskala kurang pas sehingga enggak jadi pakai itu,” ujar Koster ketika ditanya mengenai kelanjutan rencana Pusat Kebudayaan Bali di Praja Sabha Kantor Gubernur, Senin (25/3) kemarin. 

Menurut Koster, sudah ada satu alternatif lokasi yang bagus yaitu menggunakan lahan nganggur di Gunaksa. Lahan bekas galian C itu kini tidak bisa diberdayakan secara aktif oleh masyarakat untuk kepentingan ekonomi lantaran sudah rusak. Dari pada tidak berfungsi, Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini menilai bagus sekali jika bisa diberdayakan untuk Pusat Kebudayaan Bali. Apalagi luasnya mencapai ratusan hektar, serta cukup strategis dan mudah dijangkau karena terletak di pinggir Jalan By-pass IB Mantra. “Itu ada tanah milik masyarakat, tapi sudah tidak bisa diapa-apain. Kemudian juga ada tanah negara, statusnya  sekarang sedang ditelusuri oleh Badan Aset dan juga Badan Pertanahan Provinsi Bali,” jelasnya. 

Koster menyatakan cenderung memilih di Gunaksa. Secara kebetulan berada di wilayah Klungkung, sehingga dapat sekaligus menjadi upaya Pemprov untuk mengembalikan Klungkung sebagai pusat kebudayaan. Di sisi lain, kebutuhan adanya Pusat Kebudayaan Bali yang lebih memadai dari segi kapasitas dan kawasan juga sudah semakin meningkat. “Kita memerlukan panggung terbuka yang kapasitasnya lebih besar, yang di Ardha Candra itu kapasitasnya cuma 8 ribu, sudah kecil, sumpek juga kawasannya, enggak memadai lagi. Jadi saya kira kita sudah harus memikirkan wilayah yang lebih luas jangkauannya, kapasitasnya,” terang mantan anggota DPR-RI ini. 

Koster menambahkan, panggung terbuka akan dibangun dengan kapasitas 20-25 ribu. Kemudian dibangun pula gedung seni multifungsi, museum tematik, dan sarana-prasarana budaya lainnya secara terintegritas dalam Pusat Kebudayaan Bali. Jika masalah lahan sudah teratasi, pihaknya akan melanjutkan dengan melaksanakan studi kelayakan. “Presiden akan membantu dari APBN untu pembangunan. Bisa full, bisa sharing. Ketika saya mendampingi dari Ardha Candra ke bandara, beliau mengatakan akan membantu,” pungkasnya. 

Sumber: Bali Post, Selasa 26/03/2019 Hal 1

Tinggalkan Balasan