Diskominfos Bali perangi hoax melalui Literasi Media, bersama Narasumber Kompeten

Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi Bali berkerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Karangasem menggelar Literasi Media pada Senin (23/9) yang dihadiri oleh perwakilan perangkat desa di lingkungan pemerintah Kabupaten Karangasem, bertempat di Aula Diskominfo Kabupaten Karangasem.

Teknologi informasi yang berkembang sangat pesat di dunia memberikan kontribusi bagi masyarakat, selain lebih mudah untuk menyebarluaskan dan menerima informasi, kemajuan ini sekaligus dapat menjadi salah satu potensi bagi masyarakat untuk menjadi korban dari pada kemajuan itu sendiri. Guna mencegah hal tersebut dipandang perlu untuk memberikan Literasi Media kepada masyarakat. Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Bidang Pengelolaan Informasi, I Gusti Bagus Kresno Dwipoyono. Disamping itu, Komang Daging selaku Kadis Kominfo Kabupaten Karangasem, dalam sambutannya menyampaikan Literasi Media adalah substansi paling penting di Diskominfo “Seharusnya Literasi Media dilakukan bukan hanya sehari tapi berkali- kali untuk  pemahaman yang baik hingga dapat diimplementasikan yang baik pula.”ujarnya

Narasumber dari Polda Bali yang diwakili Kompol I Wayan Wisnawa Adi Putra selaku Kanit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Bali. Wisnawa menjelaskan kejahatan dunia maya atau yang lebih dikenal cyber crime merupakan perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan memakai komputer atau jaringan komputer/internet sebagai sarana atau alat sehingga menjadikan computer sebagai obyek maupun subyek tindak pidana. Bentuk ujaran kebencian yang merupakan salah satu yang termasuk tindak kejahatan diantaranya penghinaan, pencemaran nama baik, penistaan, perbuatan tidak menyenangkan, memprovokasi menghasut, dan penyebaran berita bohong. Berita bohong (hoax) sering kali terjadi di dunia maya karena mudahnya penyebaran tanpa harus bertatap muka dengan masyarakat. “Hoax biasanya berita yang sengaja dilebih-lebihkan dari kenyataan, sumber tidak jelas dan bersifat provokatif”jelasnya. Tak lupa, akhir penjelasannya Wisnawa  memberikan tips internet yang aman “Ada beberapa tips yang kami miliki diantaranya pasanglah aplikasi pencegah konten yang tidak dikehendaki seperti anti virus, anti malware dan anti spam, masyarakat jangan sembarangan untuk membuka link dari pengirim yang tidak dikenal dan batasi pemakaian foto atau video pribadi di internet” tambahnya.

Hadir pula, Agus Astapa selaku Ketua Komisi Informasi Bali menjelaskan pemaparannya melalui video terkait dampak negatif dari IT (Teknologi Informasi), tujuannya untuk memudahkan peserta Literasi Media dalam hal pemahaman dan pengimplementasian menggunakan IT. Agus menyarankan untuk mengantisipasi Dampak Negatif tersebut harus mulai dari diri masing – masing “Beberapa cara untuk mengantisipasi dampak negatif IT yaitu dengan tidak terlalu mengekspos berbagai kegiatan harian pribadi, mengatur waktu penggunaan teknologi agar tidak muncul rasa candu, berinternet dengan sehat dan kurangi pemakaian gadget canggih ke anak di bawah umur” jelasnya.