Diskominfos Bali Turut Ambil Bagian dalam FGD bertajuk Millenial Cinta Tanah Air Demi Keutuhan NKRI

Jumat (7/5), Direktorat Intelkam Polda Bali mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan mengangkat tema Millenial Cinta Tanah Air Demi Keutuhan NKRI. Bertempat di Grand Mirah Boutique Hotel dengan dihadiri mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Denpasar.

FGD dibuka oleh Wadir Intelkam Polda Bali serta menghadirkan beberapa narasumber termasuk dari Dinas Kominfos Prov Bali. Berbagai materi menarik terkait konten kebangsaan dalam konteks seperti Nasionalisme dan Cinta Tanah Air (NKRI), Politik dan Demokrasi untuk Keutuhan NKRI, Pilar Kebangsaan menjaga keutuhan NKRI dan Radikalisme dan Intoleransi Bertentangan dengan Idologi NKRI secara bergantian dipaparkan kepada sekitar 25 orang mahasiswa/i yang terus aktif berpartisipasi selama FGD berlangsung.

Dinas Kominfos Prov Bali yang dalam FGD ini diwakili oleh Kepala Bidang Persandian I Putu Sundika membagikan materi terkait penerapan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika di ruang digital. Sundika yang dalam paparannya merujuk pada salah satu isi dari modul literasi Kementrian Kominfo tentang Budaya Digital meyakini pemahaman yang baik terhadap nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dapat menghambat pengaruh negatif dari TIK pada era digital ini dalam rangka menjaga untuk keutuhan NKRI.

Sundika juga berbagi cerita kepada peserta tentang usaha-usaha yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Bali dalam hal ini melalui Dinas Kominfos Prov Bali terkait tentang Literasi Media diantaranya dengan melakukan kegiatan berbentuk ceramah ke sekolah-sekolah, media sosial dan yang terbaru adalah melalui saluran podcast Lentera Siber. I Putu Sundika menutup materi dengan mengutip pernyataan dari Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfos) Provinsi Bali, Gede Pramana yang dalam setiap kegiatan selalu mengingatkan pentingnya huruf U dalam SEC_RITY., yaitu kecanggihan sebuah sistem/TIK tidak akan pernah ada gunanya iika penggunanya (user) tidak paham pentingnya keamanan.