Seminar Regional Ekonomi Pembangunan 2019

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana melakukan kegiatan anual berupa seminar bertajuk “Seminar Regional Ekonomi Pembangunan 2019” pada Minggu, 7 Juli 2019. Bertempat di Aula Gedung Doktor Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, seminar ini diisi oleh I Putu Sundika, S.T., M.T. dari Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali serta DR. Dra. Dewa Ayu Lasmiadi Janapriati, M.Par. dari Dinas Pariwisata Provinsi Bali. Seminar yang membahas tentang ekonomi digital di era Revolusi Industri 4.0 dan mengenai pembangunan pariwisata berkelanjutan di Bali ini diikuti oleh lebih dari 100 orang peserta dari kalangan siswa, mahasiswa, maupun alumni Universitas Udayana.

Dalam kesempatan itu I Putu Sundika yang saat ini menjabat sebagai salah satu Kepala Seksi di Bidang Tata Kelola Pemerintahan Elektronik memaparkan konsep-konsep Digital Economy yang erat kaitannya dengan Revolusi Industri 4.0. Generasi muda sebagai ’digital native’ kedepannya dirasanya tidak akan menemukan masalah lagi dalam mencari materi dan informasi mengingat berbagai kemudahan yang diberikan oleh teknologi internet saat ini. Belum lagi fitur-fitur Revolusi Industry 4.0 nantinya akan berpengaruh juga ke bidang ekonomi. “Dalam Revolusi Industry 4.0 kita tidak bisa hanya menjadi pengguna saja, karena kita harus cerdas dan harus lebih tahu dalam menggunakan dan memanfaatkan”, tambahnya. Ia melanjutkan, bahwa Ekonomi Digital hendaknya dimaknai sedikit berbeda dengan IR 4.0. Segala fitur yang ada pada IR 4.0 idealnya digunakan bukan saja untuk bisa survive dalam sebuah bidang bisnis/pasar, melainkan bisa digunakan untuk menciptakan pasar/peluang baru. Ekonomi Digital pada dasarnya adalah sama saja dengan konvensional namun medianya/arenanya saja yang berpindah ke virtual. “Bisnis digital merujuk bisnis yang memiliki modal pengetahuan atau informasi dengan mengedepankan konten”, lanjutnya. Ia juga menjelaskan bahwa salah satu daya tarik dalam dua belas ciri dari ekonomi baru adalah kemudahan dan kecepatan.

Ia menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Bali saat ini sedang mewujudkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali dimana salah satu perwujudan nyatanya adalah implementasi dari Bali Smart Island, yaitu mewujudkan Bali menjadi Pulau yang cerdas dimana teknologi dan akses informasi merupakan salah satu pendukung utamanya. “Pemasangan WiFi gratis di sejumah titik di Pulau Bali pun dalam rangka ke sana (pemerataan akses internet-red), agar Bali dapat menciptakan dan atau mengisi konten dalam Digital Industry tersebut. ”, ujar I Putu Sundika.

DR. Dra. Dewa Ayu Lasmiadi Janapriati, M.Par. juga turut memastikan bahwa di Digital Industry 4.0 diciptakan untuk menjadikan Orang Bali menjadi tuan rumah. Dukungan generasi muda yang gemar memanfaatkan media sosial juga ia anggap baik untuk mendukung dalam sektor pariwisata. Pergeseran gaya hidup generasi muda yang membelanjakan uangnya untuk pengalaman personal ketimbang aset pribadi juga dianggap kesempatan untuk ikut membangun Digital Industry 4.0 dalam bidang pariwisata. “Dalam pariwisata harus ada faktor pendukung yakni jasa, dan manusialah yang menjadi operator”, pungkasnya. “Digital Industry 4.0 itu berkah selama kita mampu mengolah untuk tujuan positif karena pemenang dari Digital Industry 4.0 adalah para anak muda yang melek teknologi digital”, sambung Kabid Pemasaran Pariwisata itu.

Seminar-seminar sejenis pada dasarnya sangat diperlukan baik dari akademisi maupun pemerintah. Dalam hal ini para peserta seminar setelah mendengarkan paparan dari narsumber biasanya akan mendapatkan ide baru untuk melakukan inovasi baik dari sisi bisnis maupun teknologi. Belum lagi akan terjadi diskusi serta feedback terhadap program pemerintah yang sedang eksisting dan juga bagaimana penyempurnaan dari berbagai program tersebut.