Bali Bangkit: Tak Menyerah di Tengah Kepungan Wabah

Berkali-kali Bali didera musibah. Berkali-kali pula Bali bangkit dari keterpurukan. Sejauh itu, Bali tetap sanggup mendapatkan semangatnya untuk melanjutkan apa yang telah dikerjakan dan diyakini. Salah satunya ialah bagaimana menghidupkan dan mengembangkan sektor UMKM Bali di tengah masa-masa sulit ini.

MEMASUKI awal 2021, wabah virus corona (Covid-19) masih berlangsung di Bali. Grafik kasus pandemi juga belum melandai. Sementara suara-suara masyarakat, melalui medsos, begitu heboh mengomentari berbagai kebijakan Covie-19. Demikian pun dengan dunia pariwisata Bali benar-benar tak berdaya, bahkan sekadar menggeliat. Bali, yang perekonomiannya bersandar penuh pada pariwisata, paling terdampak dengan adanya pandemi ini. Destinasi wisata di Bali yang biasanya dipenuhi dengan turis-turis berseliweran, kini menjadi sunyi.

“Jangan menyerah kepada wabah!”

Wayan Koster —Gubernur Bali

Di balik kegalauan masyarakat Bali, tersebutlah Ketua Dekranasda Bali, Ni Putu Putri Suastini, istri Gubernur Bali Wayan Koster, menggagas suatu terobosan besar di tengah kepungan wabah. “Jangan menyerah kepada wabah!” tegasnya dalam suatu wawancara. Perempuan tangguh yang akrab dipanggil Ny. Putri Koster ini memberi semangat kepada para pelaku usaha kecil mikro menengah (UMKM) di Bali dengan cara mengunjungi mereka satu per satu di kediaman mereka. Sampai kemudian Ny. Putri Koster akhirnya memberi mereka satu wadah dalam bentuk pameran di Taman Budaya Prov. Bali bertajuk Pameran IKM Bali Bangkit 2021, diselenggarakan pada tgl. 1 Februari – 31 Maret 2021.

Para penggiat UMKM menyambut even ini dengan antusias. Betapa tidak! Di tengah kepungan wabah di mana begitu sukar menyasar pembeli, tiba-tiba mereka diberi ruang untuk berkiprah di tengah masyarakat untuk memperkenalkan dan memasarkan produk-produk unggulan mereka. Tak jadi soal apakah pandemi masih berlangsung, bagi mereka, para pelaku UMKM, bergerak dulu daripada tidak sama sekali, daripada menunggu-nunggu kapan wabah ini berakhir. Pameran IKM Bali Bangkit 2021 bagi mereka adalah kesempatan emas yang tak mungkin mereka abaikan.

Pameran ini menekankan tentang produk hand made. Semua pengrajin asli Bali berasal dari masing-masing kabupaten, ada dari Sidemen yang terkenal dengan tenunnya, kemundian ada dari Klungkung yang terkenal dengan tenun songket Gelgel, ada juga anyaman dan kerajinan batok kelapa yang dijadikan sarana sembahyang, ada juga dupa yang asli buatan nak (orang) Bali, ada aroma terapi, produk spa, minyak pijat dan beberapa produk herbal yang menyehatkan kita di masa pandemi ini. Semua IKM yang mengikuti pameran Bali Bangkit ini lolos kurasi yang ketat dan produknya memang yang benar-benar berkualitas. Semuanya produk asli Bali dan hand made semua, tidak ada buatan pabrik.

Ajang Pameran IKM Bali Bangkit 2021 ini sebetulnya adalah rangkaian pameran dari tahun kemarin di tempat yang sama. Semula gagasan pameran UMKM di Arts Centre di tahun lalu itu hanya even sekali, namun terbersit gagasan untuk menyambungnya kembali sampai kemudian Pameran IKM Bali Bangkit 2021 ini. Bagi Ny. Putri Koster, produk-produk unggulan dari penggiat UMKM harus terus-menerus digulirkan ke tengah masyarakat melalui pameran, melalui promosi di berbagai medium, seperti: medsos, media cetak dan elektronik.

Begitu aktifnya Ny. Putri Koster bersinergi dengan berbagai media untuk mewacanakan dan mempromosikan produk- produk unggulan Bali yang dibuat oleh pelaku UMKM, beliau bahkan turut campur di lapangan menata, memberi masukan, bahkan tak segan-segan ikut secara fisik membantu mengatur tata ruang pameran di lokasi. Inilah fokus utama Dekranasda Bali tahun ini— sebetulnya juga tahun-tahun sebelumnya— memberi perhatian utama kepada para pelaku UMKM di Bali. Karena begitu besar perhatian Ny. Putri Koster terhadap UMKM di Bali, beliau sampai dipuji oleh pakar ekonomi dan guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unud, Prof. Dr. I Wayan Ramantha.

Pujian itu dikemukakan saat Ny. Putri Koster menjadi narasumber di TVRI Bali dalam acara bertajuk “Apa Kabar UMKM (AKU) Bali”, Kamis, 11 Februari 2021. Menurut Ramantha, Ny. Putri Suastini begitu gencar men-support UMKM dan mengedukasi para pelaku UMKM di Bali agar tetap kreatif dalam mempromosi dan memasarkan UMKM. Mengutip media, Ramantha lebih jauh mengungkapkan, tak hanya mengedukasi pelaku UMKM, Ny. Putri Koster juga menjadi contoh dalam menggunakan produk buatan desainer lokal yang sebelumnya lebih diminati turis asing (Mediapelangi.com, “Jurus Jitu Putri Koster Bangkitkan UMKM Bali Tuai Pujian Pakar Ekonomi, 12 Februari 2021).

Fokus Program Pameran

Kondisi yang tak memungkinkan melakukan mobilitas yang lebih luas membuat Dekranasda Bali harus memfokuskan programnya hanya pada bentuk pameran di tahun 2021 ini. Menurut Ny. Putri Koster, meski hanya dalam bentuk pameran, namun banyak hal yang bisa ‘ditumpangi’ dari bentuk pameran ini. Webinar, pelatihan, demonstrasi pembuatan produk, temu langsung antara pelaku UMKM dengan masyarakat, adalah bentuk-bentuk kegiatan yang bisa terjadi di tengah suasana pameran produk-produk unggulan UMKM Bali.

Menurut Ny. Putri Koster, Bali adalah gudangnya pengrajin. Inilah saatnya mereka harus dibangkitkan dan diberi ruang kembali. “Banyaknya temuan-temuan produk baru saat ini membuktikan bahwa orang Bali itu sangat kreatif memunculkan hal-hal baru. Ini harus diberi kesempatan lebih luas untuk memicu dan mengembangkan kreativitas orang Bali dalam banyak hal,” ujar Ny. Putri Koster. Selain itu, beliau juga meyakini kesungguhan perajin Bali dalam bekerja membuat hasil produk mereka teruji kualitasnya. “Produk- produk mereka menjadi unggul karena mereka bekerja dengan menjaga kualitas,” tegas Ny. Putri Koster.

Meski berlangsung di tengah kepungan wabah, Pameran IKM Bali Bangkit 2021 tetap berlangsung dengan prokes yang sangat ketat. Ini sangat disadari oleh Diah Kartikasari, ketua pelaksana dan penanggung jawab pameran ini. “Semua IKM yang mengikuti pameran ini telah lolos uji tes SWAB antigen. Jika hasilnya negatif, maka mereka dipersilakan mengikuti pameran,” ungkap Diah Kartikasari. Selain itu, sarana yang berkaitan dengan protokol kesehatan yang lain juga telah disiapkan di sekitar arena pameran. “Kami sangat memperhitungkan protokel kesehatan ini dan hal itu wajib diterapkan di areal pameran ini,” ujar Diah Kartikasari.

Bali Bangkit adalah semangat untuk menjadi tetap eksis di tengah keterpurukan. Kepungan wabah yang masih menghantui, rontoknya pariwisata dan perekonomian Bali, hiruk-pikuk opini yang saling menyalahkan di media sosial adalah gambaran umum yang tengah terjadi saat ini di Bali. Sepinya destinasi wisata seperti Kuta dan sekitar, Ubud dan sekitarnya serta di beberapa destinasi lainnya di Bali membuat hati masyarakat Bali begitu pilu. Yang membuat mereka makin pesimis adalah tiadanya gambaran kapan wabah corona ini akan berakhir.

Inilah kenyataan mengapa pameran Bali Bangkit tahun ini harus diselenggarakan. “Di saat pandemi ini dan perekonomian Bali menurun, kita tidak boleh berdiam diri,” tegas Diah Kartikasari. Karena itu ia sangat kagum kepada Ny. Putri Koster dengan gagasannya membangkitkan kembali para pelaku UMKM agar tidak tambah terpuruk. “Ibu Putri Koster sebagai Ketua Dekranasda Bali berinisiatif untuk mengadakan pameran ini untuk membangkitkan kembali IKM- IKM Bali dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” tambah Diah Kartikasari.

Gagasan untuk tetap survive dengan melakukan sesuatu yang konkret adalah hal hebat. Sebuah ungkapan bijak mengatakan, mereka yang bertahan di tengah kesulitan dan bangkit sebagi pemenang adalah gambaran yang cocok diterapkan dalam pameran ini. Dibutuhkan pemikiran kreatif dan keberanian untuk bertindak di tengah kesulitan kondisi dan keadaan yang hampir boleh dikatakan ‘sangat tidak memungkinkan’. “Kita semua tahu, masa pandemi adalah masa yang sangat sulit. Kita tidak berpromosi besar-besaran ke seluruh masyarakat. Namun Ibu Ketua Dekranasda mengajak bapak ibu yang masih punya penghasilan tetap tiap bulan untuk men- support IKM-IKM kita dengan berbelanja di pameran ini,” anjur Diah Kartikasari.

Meski berlangsung di tengah kondisi yang sangat sulit, tak ada kelesuan dan keraguan bagi para peserta pameran Bali Bangkit 2021 ini. Dari pengamatan lapangan, mereka tetap setia sembari menerapkan protokol kesehatan menjaga stand-stand mereka di Arts Centre (Taman Budaya Provinsi Bali). Selain itu, berdasarkan catatan, pameran Bali Bangkit sebelumnya, telah mengantongi transaksi produk yang cukup melegakan para pelaku UMKM, yaitu sebesar Rp 2,4 miliar. Inilah yang membuat para pelaku UMKM di Bali menyambut gembira dan antusias untuk bisa mengikuti pameran Bali Bangkit ini.

UMKM, Salah Satu Penyangga Perekonomian Bali

Kasus pandemi ini mematikan telak pariwisata Bali. Sebetulnya juga mematikan perekonomian pada umumnya. Banyak perusahaan dan usaha besar lainnya yang bangkrut. Karena Bali bertumpu pada pariwisata, maka banyak usaha-usaha di bidang pariwisata terimbas fatal karena pandemi ini. Hotel-hotel di Bali banyak yang dijual. Demikian pun bentuk-bentuk pendukung pariwisata Bali lainnya. Tak berdaya dan lunglai oleh pandemi ini. Lebih pilu lagi ialah tak ada tafsiran pasti kapan persisnya pandemi yang membawa kelumpuhan ekonomi Bali ini berakhir.

Namun hidup berlangsung terus. Keadaan sulit hanya bisa dipecahkan oleh keberanian berpikir dan mengimplementasikan ke dalam wujud nyata. Tak bisa lain. Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa Ny. Putri Koster tak ingin berdiam diri melihat ‘kelumpuhan’ di segala bidang ini. Menurutnya, di Bali ada tiga pilar yang mendukung perekonomian di Bali. “Ibarat segitiga sama sisi, ketiganya sama penting kekuatannya. Jika rontok salah satu, yang dua masih bisa menyangga. Rontok yang dua, yang satu masih bisa menyangga. Jadi tiga pendukung perekonomian Bali ini adalah pariwisata, pertanian dan UMKM. Pertanian dan UMKM terlihat kokoh, tidak terpengaruh oleh pariwisata yang ambruk. Jadi perekonomian di Bali masih tetap berjalan dengan adanya dua pendukung ini,” jelas Ny. Putri Koster.

Maka, ketika pariwisata Bali lumpuh, dua penyangga ini harus dihidupkan karena memang paling mungkin dihidupkan mengingat dua penyangga itu sepenuhnya bergantung kepada masyarakat Bali, sementara pariwisata adalah bisnis yang sepenuhnya bergantung kepada orang lain (kedatangan turis asing/domestik). Sesuai dengan tanggung jawab dan tugas formalnya, Ny. Putri Koster merasa terpanggil dan bertanggung jawab untuk ‘menghidupkan’ UMKM, bukan saja di masa kepungan wabah, melainkan juga di masa-masa seluruh penyangga perekonomian Bali bertumbuh dan berjalan dengan baik.

Dengan sejumlah potensi yang bersisa, Bali sesungguhnya sangat mungkin bertahan dan tetap bisa melanjutkan perekonomian di tengah situasi sulit ini. Dalam hal seni budaya, kerajinan, kerja-kerja kreatif, brand sejumlah produk Bali yang telah mendunia atau menasional, sesungguhnya bisa dioptimalkan kembali dalam situasi murung seperti saat ini. Hanya tinggal bagaimana membangun keyakinan dan optimisme masyarakat Bali bahwa sesungguhnya mereka tak perlu berkecil hati menghadapi saat-saat sulit ini.

Ny. Putri Koster telah lama melihat kenyataan itu. Potensi- potensi Bali, baik itu sumber daya
alam maupun manusianya sangat kaya untuk berani menghadapi keterpurukan dalam bentuk apa
pun. “Harus ada sejumlah orang untuk meyakinkan bahwa mereka sanggup bertahan dan menggeliat dalam situasi apa pun keterpurukan yang tengah terjadi,” yakin Ny. Putri Koster. Dan akumulasi semua karya atau produk orang Bali sesungguhnya direpresentasikan dengan baik oleh para pelaku UMKM. “Kita berani bersaing dengan siapa pun untuk produk-produk unggulan karya orang Bali,” tandas Ny. Putri Koster.

Pameran Bali Bangkit 2021 sesungguhnya adalah sebentuk perintisan bagi kegemilangan UMKM
Bali di masa depan. Karena pada event ini ada semacam kesadaran baru untuk membenahi kebersamaan
dan sinergitas silang sektoral antara UMKM Bali dengan sektor-sektor lainnya. Pameran ini juga bisa menjadi semacam refleksi ekonomi sebelum melangkah lebih jauh, menjadi semacam era kebangkitan bagi langkah UMKM Bali di masa-masa mendatang. “ Kami dari Dekranasda Bali sudah terlanjur basah memulai event ini dan itu harus mendatangkan manfaat bagi UMKM maupun masyarakat Balu khususnya,” ujar Ny. Putri Koster. “Bali Bangkit inilah awal penentunya bagi masa depan UMKM Bali. Karena itu, kami selain memantapkan langkah UMKMI Bali, juga tak henti-hentinya mengajak masyarakat Bali untuk berpikir dan bekerja kreatif mengatasi masa-masa sulit ini,” tandas Ny. Putri Koster.