Salam Tangguh BPBD Provinsi Bali di Numpang Nampang RRI Pro 2 Denpasar

Numpang Nampang di Studio RRI Pro 2 Denpasar FM 95.3 hari ini, Senin(16/9) menghadirkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali diwakili oleh Adhi Tiana selaku Kepala Pengendalian Operasi UPTD Pengendalian Bencana Daerah BPBD Provinsi Bali sebagai narasumber. Adapun tema yang diangkat adalah slogan “Salam Tangguh, kita jaga ALAM, ALAM jaga kita”.

Salam Tangguh merupakan salam untuk memberi semangat kepada para petugas, relawan dan korban saat bencana terjadi. Karena situasi saat bencana terjadi pastinya semua orang lelah, salam inilah yang diharapkan menjadi penyemangat dan menjalin keakrabkan semua pihak saat penanganan bencana. Adhi menjelaskan Salam Tangguh diucapkan tiga kali. “Salam Tangguh, Tangguh, Tangguh,Tangguh!” serunya.

Sementara slogan kita jaga ALAM, ALAM jaga kita dicetuskan oleh kepala BNPB Doni Monardo yang mendapat inspirasi saat menanam pohon di seputaran By Pass Ida Bagus Mantra. Saat menanam pohon Ia sadar bahwa bencana itu sebagian besar berawal dari kesalahan manusia. Bencana banjir contohnya bisa dikurangi kalau ada banyak tanaman dan resapan air.

Ada tiga fase bencana, yakni fase pra bencana, saat bencana dan pasca bencana. BPBD saat ini lebih intens pada fase pra bencana. “Kalau pra bencana sudah baik, tentunya saat bencana itu terjadi resiko bencana dan jumlah korban akan berkurang. Itulah yang dimaksud kita jaga ALAM, ALAM jaga kita,” terangnya.

Untuk mempermudah masyarakat mendapat akses informasi mengenai kebencanaan BPBD meluncurkan sebuah aplikasi yang dapat  mengetahui resiko bencana yang bisa terjadi di suatu wilayah. Aplikasi tersebut dinamakan inarisk. Melalui Inarisk, pengguna bisa mengetahui risiko bencana yang dapat terjadi di wilayahnya, seperti banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem dan abrasi, gempa bumi, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, letusan gunung api, tanah longsor, tsunami, dan bencana multibahaya. Aplikasi ini dapat diunduh melalui ponsel dari penyedia aplikasi maupun diakses pada laman inarisk. bnpb.go.id. Pengguna hanya diminta untuk memasukkan nama wilayah, baik setingkat provinsi maupun kabupaten, setelah itu menentukan jenis bencana apa yang ingin diketahui indeks risikonya di daerah tersebut.

Terakhir Adhi berpesan kepada masyarakat agar saat terjadi bencana jangan cepat panik. “Tetaplah tenang saat terjadi bencana. Hubungi BPBD Provinsi Bali di nomor 251177 saat butuh bantuan kebencanaan. Kami siap membantu 24 jam,” terangnya.