LENTERA SIBER menjadi Aksi Perubahan PKA Diskominfos Prov Bali

Maraknya ancaman insiden siber saat ini membuat Pemerintah Provinsi Bali tidak hanya berfokus pada pembangunan berbagai aplikasi dan sistem elektronik saja. Saat ini Pemprov Bali melalui Dinas Kominfos terus menggalakkan literasi digital khususnya tentang keamanan siber. Kadis Kominfos Prov Bali Gede Pramana mengatakan bahwa semakin banyak aplikasi membuat banyak resiko. Saat menjadi salah satu penguji di PKA Tahun 2022 ia mengatakan makin banyak aplikasi maka banyak pula pintu masuk sehingga ancaman menjadi semakin besar. Parahnya ancaman-ancaman tersebut saat ini sudah beralih menyasar ke sisi pengguna. Gede Pramana mengingatkan bahwa pengguna adalah sisi terlemah dari sebuah sistem. Untuk itu ia berharap, selain melakukan pengembangan berbagai aplikasi dan sistem, maka literasi menjadi hal yang sangat diperlukan kemudian.

Sejalan dengan apa yang disampaikan Kadis Kominfos Provinsi Bali, salah satu peserta PKA Angkatan I Tahun 2022 dari Dinas Kominfos, I Putu Sundika yang juga saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang Persandian di Dinas Kominfos Provinsi Bali, mengambil aksi perubahan berupa pelatihan kamsiber yang diberi nama LENTERA SIBER. Dalam paparannya saat seminar aksi perubahan di Badan Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia (BKPSDM) menyampaikan bahwa sebenarnya Dinas Kominfos sudah melakukan literasi. Namun dilakukan secara singkat dan dengan jumlah pelaksanaan yang sangat terbatas. Untuk itu Putu bersama timnya di Bidang Persandian merancang sebuah pelatihan yang lengkap khusus menyasar penamanan pehamanan keamanan di dunia siber. Nama LENTERA SIBER diambil karena sesuai sifatnya yaitu menerangi secara perlahan dan sekelilingnya. Dunia siber adalah dunia yang sangat gelap bagi orang yang belum terliterasi sehingga potensi jatuh ke hal-hal negatif menjadi besar.

Dalam indeks Cyber Security Maturity (CSM) atau Indeks KAMI yang dikeluarkan oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), disebutkan kewajiban untuk melakukan literasi keamanan siber kepada seluruh pegawai baik CPNS, PNS dan Non PNS, menjadi salah satu indikator bagaimana pemerintah daerah menangani keamanan sibernya. Untuk itu LENTERA SIBER diharapkan bisa hadir untuk menjadi jawaban terhadap kebutuhan literasi tersebut. Materi pelatihan LENTERA SIBER dikompilasi dari berbagai hal seperti 4 pilar literasi digital yang diterbitkan Kementrian Kominfo. Materi juga diambil dari berbagai materi literasi dari BSSN serta kompilasi dari materi-materi keamanan dasar yang saat ini sedang terjadi.

Rencana pelatihan ini juga mendapat dukungan dari BKPSDM Prov Bali. Pelatihan ini tentunya dapat menjadi salah satu alternatif pemenuhan hak ASN untuk mendapatkan peningkatan kompetensi minimal 20JP setahun. LENTERA SIBER ini juga sangat dimungkinkan untuk dimasukkan dalam sesi “tugas mandiri” pada latsar CPNS Pemprov Bali.