Diskominfos Bali Terima Kunjungan UNSIQ Wonosobo

Selasa, 28 September 2021 Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali menerima kunjungan Study Pengalaman Lapangan (SPL) Mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Sosial Politik Universitas Sains Al-Qur’an Wonosobo Jawa Tengah.

Siti Robiah Adawiyah, Kepala Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) sekaligus merupakan pimpinan rombongan menyampaikan bahwa tujuan dari kunjungan ini adalah diharapkan mahasiswa dapat mengetahui gambaran mengenai implementasi Ilmu Komunikasi di Pemerintah Provinsi Bali. Bagaimana Pemprov Bali mengelola opini dan informasi publik serta strategi komunikasi yang digunakan dalam mensosialisasikan program-program prioritasnya.

Terdapat 41 mahasiswa dan 4 dosen pembimbing yang kegiatan studi banding ini namun guna menjaga protokol Kesehatan demi mencegah penularan Covid-19, hanya 20 mahasiswa yang dapat memasuki ruangan kegiatan dan sebagaian dapat mengikuti kegiatan secara daring melalui aplikasi zoom.

Kepala Bidang Persandian Diskominfos Provinsi Bali, I Putu Sundika mengatakan “Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali baru terbentuk pada Tahun 2017 yang merupakan gabungan dari Biro Humas, Dinas Perhubungan dan Biro Pemerintahan. Dimana terdapat tiga urusan yang ditangani yaitu urusan Komunikasi, Persandian dan Statistik. Untuk urusan Komunikasi sendiri terdapat dua bidang yang menangani yaitu bidang publikasi dan bidang informasi komunikasi publik”

“Tahun 2020 Bali berada di urutan teratas Indeks Keterbukaan Informasi Publik atau IKP. Dengan nilai 88,15 Bali berada jauh diatas nilai rata-rata nasional yang hanya sebesar 71,38. Hal ini menunjukkan bahwa akses masyarakat Bali terkait keterbukaan informasi publik di Bali sudah sangat baik”, papar Made Sudiarta Kepala Seksi layanan dan pengelolaasn Informasi publik Diskominfos Provinsi Bali

Lebih lanjut Ida Bagus Made Sutresna, Kepala Seksi kemitraan dan Sumber Daya Komunikasi Publik berpendapat bahwa kemajuan teknologi dapat memberikan akses komunikasi yang lebih baik antara pemerintah dan masyarakat sehingga kebijakan pemerintah dapat lebih mudah diketahui oleh masyarakat namun tentu kemajuan teknologi ini juga berdampak negative salah satunya adalah dengan maraknya berita bohong atau hoaks dengan tujuan menjatuhkan pemerintahan.

Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik, I Ketut Swika dalam kesempatan yang sama mengharapkan masyarakat khususnya generasi muda dapat menyikapi dampak kemajuan teknologi ini dengan lebih bijaksana karena selain berdampak positif namun juga memiliki dampak negative, seluruh pemberitaan jangan di telan mentah-mentah. Harus dipilah dulu benar tidak isi pemberitaan tersebut (kar)