Diskominfos Provinsi Bali Adakan Rapat Bahas Teknis Penyebarluasan Data Geospasia

Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali melalui Bidang Statistik mengadakan Rapat membahas Teknis Penyebarluasan Data Geospasia. Rapat dimulai pukul 09.15 Wita, bertempat di Ruang Rapat Jepun Diskominfos Bali dan dibuka oleh Kepala Bidang Statistik, I Dewa Ketut Rai Rustina, dengan dihadiri oleh Suyarto dan Syaiful dari PPIDS Udayana, I Gst Ngr Puspa Udiyana selaku Sub Koordinator Unit Substansi Aplikasi Informatika dan Tim SPBE, serta seluruh sub koordinator Bidang Statistik dan Analis Statistik pada Diskominfos Provinsi Bali. Rapat diadakan secara hybrid dengan Koordinator Tim SPBE yaitu Made Sukarsa melalui zoom meeting.

I Dewa Ketut Rai Rustina selaku Kepala Bidang Statistik mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Bali sudah membangun Portal Bali Satu Data, namun saat ini memuat Data Statistik Sektoral dari tiga jenis data yang diamanatkan Perpres 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia, yaitu Data Statistik, Data Spasial, dan Data Keuangan.

Dan juga, I Gst Ngr Puspa Udiyana selaku Sub Koordinator Unit Substansi Aplikasi Informatika mengatakan data yang bisa dicari dalam portal adalah data yang sudah terinput maupun data yang sudah terintegrasi. Untuk data statistik, diintegrasikan dari aplikasi Data Sektoral Bali Membangun. Selain data statistik juga tersedia data yang berupa informasi publik berupa dokumen.

Serta Made Sukarsa dari Koordinator Tim SPBE menambah jika Disamping data statistik, tersedia juga data spasial yang granularity nya paling dasar berupa sebaran data CCTV yang berbasis kordinat. Jika berbicara konteks pangkalan data, karakter informasi ini kurang cocok untuk SDI namun karena ini merupakan kepentingan publik maka tetap dipublikasikan.

Perwakilan dari PPIDS Udayana, Suyarto mengatakan Informasi geospasial secara umum adalah Peta (laporan geografis), di dalamnya mengandung hal-hal penting tentang Kartografi. Kartografi memiliki skala nasional, provinsi, kabupaten, kecamatan. Turunannya berupa informasi yang terkandung di dalamnya, termasuk bagaimana data tersebut dihasilkan, ketersediaan metadata, dan pertukaran data.

Dan dari Syaiful menambahkan bahwa Leading sector data geospasial adalah Bappeda dan Kominfos, aplikasi sudah disediakan oleh BIG Pusat dengan url baliprov.ina-sdi.or.id sejak 2016, namun belum berjalan. Aplikasi ini khusus data geospasial.

Dalam Rapat membahas Teknis Penyebarluasan Data Geospasia, I Dewa Ketut Rai Rustina selaku Kepala Bidang Statistik berharap setelah data dari PPIDS diterima, diharapkan SPBE dapat mempelajari selama 1-2 minggu, kemudian di pertemuan selanjutnya akan melibatkan Bappeda dan PUPR, maupun OPD lain yang mungkin terlibat dalam data spasial.