Diskominfos Bali Gandeng Generasi Millennial Klungkung Tangkal Hoax

Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi Bali berkerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Klungkung memberikan Literasi Media dengan tema “Membangun Masyarakat cerdas bermedia sosial” kepada siswa SMA di lingkungan Kabupaten Klungkung, pada Selasa (5/11) bertempat di Ruang Rapat Praja Mandala Pemerintah Kabupaten Klungkung.

“Rutin setiap tahunnya, Literasi Media ini diadakan di setiap Kabupaten/Kota, sehingga generasi muda kita bisa terhindar dari hoax” ujar Ida Bagus Ketut Agung Ludra selaku Kepala Bidang Pengembangan Komunikasi Publik Diskominfos Bali dalam sambutannya.

Disisi lain, I Wayan Parna selaku Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Klungkung menyampaikan kehidupan di era sekarang tidak bisa dengan mudah dilepaskan oleh teknologi dan informasi, mengadakan literasi media diharapkan dapat menjadi suatu budaya yang digunakan untuk menangkal konten negatif dan berita bohong (hoax). Literasi juga diharapkan dapat mengubah tata cara perilaku masyarakat agar lebih bijak bermedia sosial.

Narasumber yang dihadirkan dalam Literasi Media ini adalah I Gusti Made Bang Dwikora Putra selaku Ketua Persatuan Wartawan Indonesia wilayah Bali. Dwikora memberikan secara gambaran luas mengenai sikap kita terhadap era digital masa kini, sebelum mengakhiri pemaparannya, Dwikora mengatakan terdapat beberapa pertimbangan untuk mengidentifikasi informasi hoax, “3 pertimbangan yang digunakan yaitu apakah berita itu masuk logika kita, apakah informasi tersebut rasional dan carilah perbandingan dengan media mainstream misalnya koran atau tv apa benar informasi seperti itu.”tambahnya.

Disisi lain hadir narasumber dari POLDA Bali yang diwakili oleh Iptu Andi Prasetyo. Andi menjelaskan mengenai aspek hukum penyebaran hoax, ujaran kebencian & SARA, hal ini juga sudah diatur dalam Undang – Undang ITE, salah satu pasal yang menyebutkan ancaman sanksi pidana 6 tahun atau denda 1 milyar bagi masyarakat yang menyebarkan hoax, selain itu Andi juga memberikan saran untuk selalu berhati – hati dalam menyebarkan berita karena 1 klik dapat menyebabkan bencana dikemudian hari. “Think before Click”.