Kepala Dinas Kominfos Prov Bali menerima audensi tim Jumpa.id di Kantor Diskominfos Prov Bali pada hari Senin Tanggal 21 September 2020. Tim Jumpa. id yang juga dihadiri oleh Ronald Tumpal dari BSSN tersebut mempresentasikan aplikasi Jumpa.id, sebuah aplikasi virtual meeting karya anak bangsa.
Aplikasi Jumpa.id adalah aplikasi video conference berbasis web dan mobile (android / iOs). Jumpa.id sebagai produk karya bangsa sendiri diyakini mampu memberikan jawaban atas keluarnya traffic ke luar negeri selama vidcon mengingat saat ini aplikasi – aplikasi yang biasa digunakan baik untuk pembelajaran sekolah maupun di pemerintahan adalah aplikasi buatan luar negeri. Dari segi fitur-fitur nampaknya Jumpa.id sudah mengakomodir segala hal yang ada di aplikasi luar bahkan sudah menambah fitur seperti absensi dan statistik. Keamanan juga disampaikan oleh tim Jumpa.id menjadi concern utama sehingga aplikasi sudah dilengkapi dengan berbagai pencegahan kerentanan seperti bocornya data keluar dan yang lainnya. Aplikasi Jumpa.id juga telah disampaikan kepada BSSN dan sudah beberapa kali diuji coba penggunaanya. Saat audensi ini juga diisi dengan demontrasi vidcon bersama Pak Direktur Sulistyo dari BSSN Jakarta.
Kadis Kominfos Prov Bali Gede Pramana menyambut gembira dengan hadirnya Jumpa.id karena tentunya akan menambah pilihan alternatif bagi publik untuk menggunakan aplikasi video conference. Apalagi saat ini situasi dengan pandemi dimana hampir seluruh kegiatan melibatkan video meeting. Gede Pramana juga sepakat bahwa traffic data seharusnya tidak keluar dari pulau Bali atau bahkan Indonesia karena diyakini akan membuat bandwidth menjadi lebih kencang dan stabil dan pada akhirnya akan membuat kegiatan vidcon bisa lebih nyaman. Gede juga mengapresiasi bahwa keamanan sudah menjadi concern dari para pengembang di Jumpa.id. Kadis Kominfos Prov Bali asal Denpasar itu tidak ingin sehabis online meeting, data-data sensitif yang dibicarakan dalam meeting, justru malah langsung tersebar dikarenakan aplikasi yang tidak dilengkapi proteksi terhadap kerentanan. Namun demikian untuk lebih memastikan lagi Gede Pramana menitipkan pesan kepada BSSN untuk dapat memberikan tinjauannya secara resmi sehingga bisa memberikan keyakinan tambahan bagi pemda untuk beralih dari menggunakan layanan milik luar negeri ke aplikasi karya anak bangsa. Ia juga berharap Pemerintah Pusat dapat memberikan contoh kepada daerah dengan menggunakan aplikasi-aplikasi terbaik dan teraman dalam melakukan video conference.