Majelis Agama dan Keagamaan di Bali Cetuskan Seruan Bersama Terkait Nyepi 1942

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali beserta jajarannya mengadakan rapat bersama pada hari Selasa, 11 Februari 2020 di The Vasini Smart Butik Hotel, Denpasar. Pokok pembahasan dalam rapat ini mengenai Pelaksanaan Hari Raya Suci Nyepi Tahun Baru Çaka 1942 yang jatuh pada hari Rabu, 25 Maret 2020. Rapat ini didasari dari Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 31/12955/PK/BKD Tahun 2019 tentang Hari Libur Nasional, Cuti Bersama dan Dispensasi Hari Raya Suci Hindu Tahun 2020 dan Keputusan Pasamuhan Madya IV Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Bali nomor 01/PM-IV/PHDI-BALI/IXX/2019 tentang Pelaksanaan Hari Suci Nyepi Tahun 2020.

Rapat yang dihadiri Pemerintah Provinsi Bali, Polda Bali, Korem 163/Wirasatya, MDA Bali, FKUB Provinsi Bali, majelis-majelis agama Provinsi Bali, serta instansi-instansi terkait ini setidaknya menetapkan sembilan poin seruan bersama. Seruan untuk umat Hindu diantaranya agar melaksanakan rangkaian perayaan Hari Raya Suci Nyepi tahun ini dengan khusyuk sesuai pedoman PHDI. Seruan lainnya juga untuk tidak diperkenankan menyalakan petasan/mercon, pengeras suara, bunyi-bunyian dan sejenisnya yang sifatnya mengganggu apalagi membahayakan ketertiban kesucian hari raya suci Nyepi. Prajuru Desa Adat, Pecalang, dan Aparat Desa/Kelurahan, juga bertanggung jawab mengamankan rangkaian Hari Raya Suci Nyepi di wilayah masing-masing.

Lembaga penyiaran radio maupun televisi juga tidak diperkenankan untuk bersiaran selama pelaksanaan Hari Raya Suci Nyepi hingga Kamis, 26 Maret 2020 pukul 06:00 WITa, yang juga turut diikuti oleh provider penyedia jasa seluler dan IPTV yang diharapkan agar mematikan data seluler (internet -daring) hingga penyedia jasa transportasi darat, laut, dan udara yang tidak diperkenankan beroperasi. Hotel dan penyedia jasa hiburan lainnya di Bali tidak diperkenankan untuk mempromosikan usahanya dengan branding Hari Raya Suci Nyepi.

Dalam seruan ini juga diharapkan untuk umat lainnya agar wajib menjaga dan menghormati kesucian Hari Raya Suci Nyepi. Seruan ini ditandatangani oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster, Ketua PHDI Provinsi Bali, Majelis Desa Adaat Provinsi Bali, Ketua FKUB Provinsi Bali, Ketua Umum MUI Provinsi Bali, Ketua Umum MPUK Provinsi Bali, Ketua Umum Walubi Provinsi Bali, Ketua MATAKIN Provinsi Bali, dan Keuskupan Denpasar.