Pernak Pernik Cantik Olahan Batok Kelapa di Yande Batok

Kelapa, buah ini tentunya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Pulau Dewata Bali. Selain digunakan untuk membuat sarana upacara keagamaan masyarakat Hindu Bali, pohon kelapa dikenal sebagai jenis pohon yang serbaguna baik dari ujung sampai akarnya. Akarnya yang tumbuh ke dalam tanah dengan kuat serta mampu tumbuh di mana saja menjadikan tunas kelapa juga digunakan sebagai simbol dari gerakan Pramuka.

Keluarga Yande Batok

Adalah I Gede Suryawan (biasa dipanggil Wayan) dan Kadek Darma Sugita (nama panggilannya Made), dua orang bersaudara asal Kecamatan Banjarangkan Kabupaten Klungkung yang mencoba bereskperimen untuk berkreasi lebih jauh menggunakan Kelapa. Singkatan dari nama kedua bersaudara inilah yang akhirnya digunakan sebagai nama usaha yaitu “Yande Batok“.

Yande merintis usahanya sekitar tahun 1994 diilhami pada waktu itu di seputaran daerah kelahirannya terdapat beberapa usaha pengrajin batok kelapa. Dengan usaha yang gigih dan berbekal peralatan yang sangat sederhana, Yande terus belajar menciptakan produk-produk kerajinan dari batok kelapa baik dengan cara meniru produk yang sudah ada maupun mencoba berkreasi sendiri. Seiring dengan pengrajin kerajinan batok kelapa yang terlihat terus menyusut di daerah kelahirannya akhirnya pada tahun 2008, Yande memutuskan untuk memulai usaha pengrajin batok kelapa secara penuh.

Tempat produksi Yande Batok yang terletak jalan Durian II Negari Banjarangkan Klungkung hingga saat ini sudah memproduksi lebih dari 100 jenis produk dari batok kelapa. Yande Batok mempekerjakan 14 orang tenaga secara keseluruhan dimana tenaga kerjanya adalah merupakan keluarga besarnya sendiri.

proses membersihkan kulit batok kelapa

Di awal-awal beroperasinya Yande Batok hanya memanfaatkan batok dari kelapa saja. Hasil olahan batok kelapa disulap menjadi berbagai macam produk seperti mangkok, tempat air, bokor, gelas dan berbagai produk kerajinan yang cantik lainnya. Pemanfaaatan batok kelapa saja tentunya mengkerdilkan beragam manfaat dari kelapa itu sendiri. Air kelapa adalah salah satu yang saat itu tidak dimanfaatkan oleh Yande Batok.

Namun seiring perkembangan waktu, juga setelah mendapatkan berbagai pelatihan dan kesempatan menambah pengetahuan, Yande Batok pada akhirnya memanfaatkan keseluruhan bahan baku kelapa. Batok kelapa dibuat berbagai jenis kerajinan yang cantik, air kelapa dikumpulkan kemudian didistribusikan ke perusahaan natadecoco, daging kelapa diparut untuk menghasilkan saur(sarundeng) untuk keperluan banten, kopra, arang dan serta tentu saja olahan menjadi minyak kelapa. Sampai saat ini dari bahan baku sekitar 500 butir per hari hampir keseluruhan digunakan tanpa menghasilkan sisa bahan tak terpakai.

produk kerajinan cantik batok kepala

Yande Batok saat ini sudah dikenal oleh masyarakat baik dari dalam maupun luar negeri. Beberapa toko asesoris khas Bali menjadi langganan tetap dari Yande Batok. Produk yang dihasilkan oleh Yande Batok juga sudah menembus ke pasar eropa. Maraknya perkembangan teknologi saat ini juga dimanfaatkan oleh Yande Batok untuk sarana pemasaran dengan membuat website www.yandebatok.com serta menggunakan sarana media sosial. Yande berharap usahanya dapat terus berkembang dan tidak pernah terkendala terutama di bahan baku. Suplai bahan baku dari Bali ditambah dari Sulawesi diharapkan selalu lancar dan tentunya di harga yang normal.

Tinggalkan Balasan