Perjuangan Panjang Menuju Kedaulatan Laut Indonesia

Peringatan Hari Nusantara 2022, sekilas sejarah perjuangan Bangsa Indonesia dalam mempertahankan kedaulatan laut dan perairan Indonesia.

Kementerian Investasi/BKPM pada tahun ini berkesempatan menjadi penyelenggara acara puncak peringatan Hari Nusantara 2022. Rangkaian kegiatan ini merupakan program strategis dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat pesisir dan pulau kecil serta untuk mengembangkan potensi kekayaan daerah dalam rangka mendukung program prioritas nasional. Tahun ini, Wakatobi terpilih sebagai tuan rumah karena merupakan surga wisata bahari yang menjadi kebanggaan Sulawesi dan telah dikenal dunia sebagai kepingan surga yang nyata. Tema yang diusung peringatan Hari Nusantara 2022 adalah “Ekonomi Biru untuk Indonesia Lebih Kuat”. Hal ini selaras dengan komitmen Pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060 yang diharapkan menumbuhkan sektor potensi investasi di sektor ekonomi biru, ekonomi hijau, dan ekonomi sirkular.

Hari Nusantara ini diperingati untuk mengenang jasa Perdana Menteri Djoeanda Kartawidjaja lewat Deklarasi Djuanda yang disampaikan pada 13 Desember 1957. Deklarasi Djuanda merupakan pernyataan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara, dan di dalam kepulauan Indonesia, menyatu menjadi satu kesatuan kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia


Pada awal-awal kemerdekaan Indonesia, luas wilayah Indonesia yang diakui masih mengacu pada Ordonansi Hindia Belanda tahun 1939 yang ternyata merugikan dan mengancam keamanan persatuan pulau-pulau di Indonesia. Merujuk pada modul Sejarah Indonesia (2020:8) yang diterbitkan oleh Kemendikbud, tujuan dari Deklarasi Djuanda adalah untuk mewujudkan wilayah negara Indonesia yang utuh, menentukan batas wilayah Indonesia yang sesuai dengan asas kepulauan, dan untuk mengatur lalu lintas pelayaran. Wakatobi merupakan surga wisata bahari yang menjadi kebanggaan Sulawesi dan telah dikenal dunia sebagai kepingan surga yang nyata.