LENTERA SIBER, Saya Netizen Cerdas

Pelatihan keamanan siber bertajuk “Cyber Security Awareness” setelah dibuka pada 17 Mei 2022, akhirnya resmi berakhir pada hari Jumat 20 Mei 2022. Kegiatan pelatihan keamanan siber pertama kalinya di Provinsi Bali yang menyasar ASN tersebut dilaksanakan selama 4 hari dengan total pembelajaran 20 JP.

9 (sembilan) materi yang disasar adalah materi-materi dasar keamanan di dunia siber meliputi CIA Triangle, Password Management, Multifactor Authentication, Phising, Sertifikat Elektronik, Hoax Buster, UU ITE, Keterbukaan Informasi dan Baliprov-CSIRT. Materi tersebut sudah dirancang untuk bisa diikuti oleh seluruh ASN sebagai pengguna teknologi informasi baik yang mempunyai background IT ataupun tidak. Seperti diketahui bahwa Pemerintah Provinsi Bali sedang mempercepat transformasi digital di lingkungannya yang berarti penggunaan sistem elektronik khususnya TIK dilakukan secara masif dan terukur. Terbukti dari indeks SPBE Pemprov Bali yang menduduki nilai tertinggi di Indonesia untuk kategori pemerintah provinsi. Hal ini juga menjadi indikator bahwa semua ASN di lingkup Pemprov Bali harus mempunyai digital skill.

Kepala Bidang Persandian I Putu Sundika sebagai penggagas dilaksanakannya pelatihan perdana khusus keamanan siber ini memang berangkat dari ide pemikiran untuk membekali seluruh ASN dengan awareness yang cukup terhadap keamanan. Sundika melihat bahwa semakin hari, penggunaan teknologi di Pemprov Bali semakin masif. Hal ini tentunya jika tidak diimbangi dengan kesadaran dan implementasi budaya keamanan siber maka tentunya dapat menimbulkan masalah di kemudian hari. Sundika bersama tim di bidang persandian Dinas Kominfos juga merasakan bahwa literasi-literasi yang dilakukan secara singkat selama 1 s/d 1.30 menit yang sudah biasa dilakukan, masih belum efektif mengingat materi yang disampaikan tidak lengkap dan pelaksanaan yang kurang sering. Ia berharap pelatihan perdana selama 20JP ini mampu menjadi tonggak awal pelaksanaan selanjutnya sehingga budaya keamanan bisa lebih dipahami dan diimplementasikan, tentunya sambil terus juga melakukan literasi singkat.

LENTERA SIBER selain menggunakan metode presentasi dan diskusi, juga disertai dengan simulasi serangan. Made Widiartha selaku salah satu instruktur sepakat bahwa jika peserta hanya diberikan paparan saja tanpa pernah melihat dan mengalami realitas yang ada, maka kemungkinan tidak akan terlalu berhasil. Untuk itu ia sangat setuju dan yakin akan dampak dari simulasi serangan yang saat pelatihan sudah diujicoba. Simulai membuat peserta sadar bahwa insiden itu memang ada dan bisa dilakukan dengan sangat mudah, kapan saja.

Dalam penutupan LENTERA SIBER bertepatan dengaa Hari Kebangkitan Nasional, Kepala Dinas Kominfos Prov Bali Gede Pramana yang langsung berkesempatan hadir menyambut gembira akan hasil pelatihan yang sudah dilaporkan oleh panitia. Gede Pramana juga berharap seluruh peserta dapat segera mengimplementasikan seluruh pengetahuan yang didapat dari pelatihan di instansi masing-masing. Dewa Winanda, Widyaiswara dari BKPSDM Prov Bali, sekaligus bertindak sebagai coach dalam PKA Angkatan 1 Tahun 2022, yang juga berkesempatan hadir dalam penutup, menyambut gembira dan berharap agar pelatihan ini bisa dilanjutkan dengan peserta yang lebih banyak lagi sehingga target untuk meliterasi seluruh ASN Pemprov Bali dapat segera tercapai.