Focus Group Discussion (FGD) Statistik Sektoral

Dinas komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali mengadakan Forum Group Discussion terkait statistik sektoral pada hari Senin, 19 November 2018 di ruang rapat Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik Provinsi Bali. FGD ini dilaksanakan berangkat dari penyelengaraan statististik sektoral yang belum mempunyai NSPK (Norma, Standard, Prosedur dan Ketentuan). Maksud dari FGD Statistik sektoral adalah untuk menyamakan persepsi, rumusan yang tepat dan arah yang jelas serta pemahaman yang sama di lingkungan Prov.Bali dan Kab/Kota se Prov.Bali. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam FGD ini adalah untuk membuat konsep format yang sama sesuai dengan tupoksi statistik.  Demikian disampaikan oleh Kepala Bidang Statistik Diskominfos Setda Prov. Bali Dewa Rustina selaku Ketua Pelaksanaan FGD.

FGD Statistik Sektoral di Diskominfos Prov Bali

Kepala Dinas Kominfos Prov Bali, Nyoman Sujaya  dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Dinas Kominfos Prov Bali Agus Suryawan, mengatakan bahwa banyak daerah yang masih kebingungan dalam melaksanakan kegiatan statistik sektoral. Hal ini dikarenakan keberadaan lembaga statistik daerah merupakan lembaga yang baru berumur 1 tahun, untuk itu Diskominfo Prov Bali mengadakan FGD tentang statistik sektoral dengan mengundang nara sumber Dr. I Made Arcana, M.Sc. dari Politeknik Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Jakarta. Sujaya berharap para peserta yang berasal dari semua kabupaten se-Bali dapat memanfaatkan kegiatan FGD ini.

Dalam paparannya Made Arcana yang merupakan dosen di politeknik STIS memaparkan bagaimana Memahami dan Mengenal Data Official Statistic (statistik dasar dan statistik sektor). Dalam paparannya made arcana yang merupakan putra asli Bali kelahiran Tabanan yang mempunyai latar belakang pendidikan statistik di Jepang menyampaikan bahwa pengolahan tentang statistik masih sangat minim, usia statistik sektoral baru berusia 2 tahun, sehingga belum dapat mengimplementasikan secara optimal. Data yang awalnya tidak bermanfaat dijadikan knowledge atau pengetahuan. Selanjutnya setelah menghasilkan data, haruslah dipastikan data tersebut untuk apa,usernya siapa, tujuannya apa kemudian targetnya apa sehingga menghasilkan data yang berkualitas.

Tinggalkan Balasan