Dekranasda Provinsi Bali Lakukan Pembinaan Di Kabupaten Tabanan

Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali yang diketuai Ny. Putri Suastini Koster berkomitmen untuk mendorong kemajuan industri kerajinan di Daerah Bali. Komitmen tersebut direalisasikan dalam kegiatan pembinaan serta bertemu langsung dengan pengrajin di seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Bali.

Setelah sebelumnya melakukan pembinaan di Kabupaten Klungkung, Buleleng, dan Badung, Senin (25/2) pembinaan dilanjutkan ke Kabupaten Tabanan. Tim Dekranasda Provinsi Bali yang diwakili oleh Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, A. A. Ngurah Bagawinata dan Sekretaris Dekranasda Provinsi Bali, Drs. I Komang Wardianto Astika diterima langsung oleh Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tabanan, I Ketut Suarsana. Bertempat di Ruang Rapat Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Tabanan, dan dihadiri oleh pengrajin yang menjadi binaan Dekranasda Provinsi Bali.

Pada kesempataan itu, I Ketut Suarsana menyampaikan permohonan agar pengrajin di Kabupaten Tabanan dibimbing agar mampu meningkatkan potensi kerajinan dan pemasaran. “Dengan adanya pembinaan dari Dekranasda provinsi Bali, berbagai persoalan di lapangan dapat dicarikan solusi sehingga pengrajin yang berada di bawah naungan Dekranasda Tabanan dapat berkembang dan mampu meningkatkan daya saing,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, A. A. Ngurah Bagawinata mengatakan Dekranasda adalah Lembaga Independen Non Profit yang bekerja sama dengan pemerintah dengan menyiapkan regenerasi pengrajin yang professional untuk industri kerajinan khususnya di Bali serta meningkatkan hubungan antar lembaga. “Kami (Dekranasda Provinsi Bali) akan memfasilitasi pengembangan produk kerajinan serta mempromosikan produk pada pangsa pasar sampai ke sektor luar negeri. Selain itu, akan melakukan pendampingan dan mengundang tim ahli atau praktisi yang membidangi sesuai kebutuhan ke masing-masing pengrajin setempat dengan berkoordinasi pada Dekranasda Daerah dan Provinsi,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan bahwa saat ini Dekranasda Provinsi Bali membina 15 Industri Kecil Menengah (IKM) yang ada di Kabupaten/Kota. “Ini merupakan wujud komitmen Dekranasda Bali yang senantiasi konsisten memberikan pembinaan dan pengembangan bagi pengrajin lokal sehingga kedepannya mereka berani memamerkan produknya agar lebih dikenal dan bermuara pada peningkatan kesejahteraan keluarga,” tambahnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara pengrajin Kabupaten Tabanan dan Tim Dekranasda Provinsi Bali. Pengrajin ukiran kayu case handphone yang bernama Tattwa Nusantara, I Wayan Lovayana selaku owner mengungkapkan kendala yang dihadapi yaitu belum menemukan suppliyer bahan rabber yang ramah lingkungan dan berharap bisa diikutsertakan dalam pameran yang diadakan di luar negeri ataupun diberikan akses dalam pemasaran untuk sektor luar negeri.

Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri menjelaskan, “kalau ingin menjual produk kerajinan ke luar negeri, perusahaan harus didaftarkan dan brand produk sudah mempunyai HAK (Hak Atas Kekayaan Intelektual) serta diperlukan pendampingan dari pemerintah. Pengrajin diharapkan selektif dalam memilih konsumen di sektor luar negeri dikarenakan banyak ditemukan konsumen “nakal” yakni konsumen luar negeri yang membeli produk kerajinan dari pengrajin yang belum mempunyai brand, setelah itu produk akan dijual kembali dengan brand milik konsumen dengan harga yang bervariasi,” jelasnya.

Pengrajin seni ukir kayu yang bernama LoveY Bali Handicraft, Yoga Pradipta menyampaikan kepada Dekranasda Tabanan dan Tim Dekranasda Provinsi untuk dibantu dalam hal pemasaran dan promosi produk kerajinan dikarenakan masyarakat belum mengetahui produk kerajinannya yang mengakibatkan pemesanan tidak berkembangan pesat.

Dalam setiap penyelengaraan pameran, Kasi Aneka Industri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tabanan, G. W. Sukaja, menegaskan, “Pada saat pameran, para pengrajin tidak diharuskan membawa seluruh produknya namun membawa beberapa produk yang bisa menjadi contoh produk yang dapat dipamerkan kepada masyarakat luas dan berharap mendapatkan pesanan melalui penyelenggaraan pameran,” tegasnya.

Dijelaskan juga, untuk ikut berpartisipasi dalam pameran dalam daerah, produk-produk kerajinan akan di seleksi oleh Tim Kurator dari ISI (Institut Seni Indonesia) Denpasar. Kriteria Produk kerajinan yang lolos dan dipamerkan yaitu diharuskan mempunyai inovasi yang bagus serta mempunyai daya saing.

Kegiatan pembinaan di Kabupaten Tabanan dihadiri, Kasi Media Publik Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali, Ida Ayu Made Tantri Ardani yang juga menjadi anggota Humas Promosi dan Publikasi Dekranasda Provinsi Bali.

[ngg_images source=”galleries” container_ids=”149″ display_type=”photocrati-nextgen_basic_thumbnails” override_thumbnail_settings=”1″ thumbnail_width=”200″ thumbnail_height=”160″ thumbnail_crop=”1″ images_per_page=”20″ number_of_columns=”0″ ajax_pagination=”0″ show_all_in_lightbox=”0″ use_imagebrowser_effect=”0″ show_slideshow_link=”0″ slideshow_link_text=”[Show slideshow]” template=”/home/diskominfos/web/diskominfos.baliprov.go.id/public_html/wp-content/plugins/nextgen-gallery/products/photocrati_nextgen/modules/ngglegacy/view/gallery.php” order_by=”sortorder” order_direction=”ASC” returns=”included” maximum_entity_count=”500″]

Tinggalkan Balasan