BSSN Voluntary Vulnerability Identification and Protection Program (VVIP-Program) Bali Sukses Digelar

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar kegiatan pilot project Voluntary Vulnerability Identification and Protection Program (VVIP- Program) di Provinsi Bali dengan difasilitasi oleh Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali. Kegiatan kick-off pada hari Selasa 27 September 2022 ini mengambil tempat di ruang rapat Sandat Kantor Dinas Kominfos Provinsi Bali dan juga dihadiri perwakilan Diskominfo Kab/Kota se-Bali. Peserta kegiatan VVIP-Program kali ini berasal dari kampus dan komunitas se-Bali.

VVIP-Program ini merupakan program yang melibatkan masyarakat secara sukarela untuk berkolaborasi dengan BSSN dalam melakukan pengidentifikasian kerentanan serta proteksi pada sistem elektronik milik Pemerintah, dalam hal ini aplikasi yang ada di Pemprov Bali. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam mewadahi Hacker underground community agar sesuai etika/aturan dalam melakukan pengindentifikasian. (baca : sosialisasi VVIP Bali).

Kepala Dinas Kominfos Prov Bali dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Dinas, Yupi Wahyundari, menyambut sangat positif dan berterimakasih dipilihnya Bali sebagai lokus pilot project karena selain mendapatkan pengujian beberapa sistem juga dapat menemukan potensi-potensi yang dimiliki oleh SDM di Bali khususnya anak muda dalam hal keamanan sistem elektronik khususnya identifikasi dan proteksi kerentanan sistem elektronik.

Kepala Bidang Persandian Diskominfos Prov Bali I Putu Sundika dalam paparannya jelang penutupan kegiatan, mengambil tajuk Sec_rityWithoutUIsNotComplete. Menurut Sundika, keamanan siber juga bisa dimapping ke dalam bentuk hubungan Pentahelix sehingga istilah cyber security is a shared responsibility dapat lebih membumi dan terwujud untuk ruang siber Bali yang lebih aman.

Kegiatan VVIP-Program ditutup pada hari Jumat tanggal 30 September 2022 dengan pemenang pertama diraih oleh Kadek Darmaastawan, perwakilan dari UNDIKNAS, disusul oleh perwakilan dari Universitas  Udayana yang meraih Top 2 dan Top 3. Diharap kegiatan ini dapat menginspirasi Pemprov Bali dalam hal pengemasan kegiatan yang dapat membangun kerjasama dan sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam hal menjaga ruang siber di Bali demi terciptanya ruang siber yang aman dan nyaman di Bali. (fdp)