Bahas SPBE, Diskominfos Provinsi Bali Menerima Kunjungan dari BPIP

Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfos) Provinsi Bali menerima kunjungan dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) pada Selasa (21/6) pagi, bertempat di Ruang Rapat Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Provinsi Bali. Kunjungan ini dalam rangka persiapan BPIP membentuk peraturan perundang-undangan dan/atau kebijakan mengenai SPBE dan Sistem Monitoring dan Evaluasi Reformasi Birokrasi BPIP.

Tim BPIP diterima langsung oleh Putu Yupi Wahyundari selaku Sekretaris Diskominfos Provinsi Bali, bersama Sub Koordinator Unit Substansi Aplikasi Informatika I Gst Ngr Puspa Udiyana. Hadir pula perwakilan dari Biro Organisasi Setda Provinsi Bali yakni N. Gde Ari Jayadi selaku Kepala Bagian Kelembagaan dan Analisis Jabatan dan I Ketut Gede Arnawa selaku Kepala Bagian Reformasi Birokrasi dan Akuntabilitas Kinerja.

Berthine, mewakili BPIP mengungkapkan alasan mengunjungi Bali khususnya SPBE Provinsi Bali adalah ingin sharing informasi mengenai SPBE, mengingat Pemerintah Provinsi Bali mendapatkan penilaian dengan indeks tertinggi dalam penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Tahun 2021. “Pertama izinkan kami menyapa terlebih dahulu dengan salam, Salam Pancasila!,” serunya. “Tujuan kami berkunjung kesini (SPBE Bali) adalah ingin sharing informasi mengenai SPBE, dimana kita ketahui SPBE Provinsi Bali meraih begitu banyak penghargaaan. Kami juga ingin tahu inovasi apa saja yang bisa meningkatkan indeks penilaian dari SPBE,” imbuhnya.

I Gst Ngr Puspa Udiyana mengungkapkan SDM yang berkualitas akan membuat SPBE menjadi lebih produktif. Untuk itu Pemerintah Provinsi Bali dalam membentuk SPBE Diskominfos bekerja sama dengan Universitas Udayana (UNUD). “Kami di Provinsi Bali membentuk SPBE bekerja sama dengan UNUD. Termasuk untuk seleksi SDM juga dibantu UNUD agar  mendapatkan SDM yang benar-benar berkualitas tanpa adanya intervensi dari pihak luar. Ketika terbentuk SDM yang baik. Nantinya dalam perjalanan merekalah yang banyak memberi masukan. Itulah kenapa dalam 2 tahun ini kami bisa produktif,” katanya. “Sudah ada kurang lebih 50 aplikasi yang kami bangun, ada aplikasi yang kami buat baru, ada aplikasi yang kami kembangkan ulang, ada juga juga beberapa aplikasi yang kami mampatkan. kalau saya pikir itu core-nya,” tambahnya. (AK)