Bahas Berita Hoax, Fakultas Dakwah IAIN Salatiga Lakukan Kunjungan Ke Diskominfos Bali

Rabu (4/11), Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali menerima kunjungan dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Fakultas Dakwah, dalam rangka meningkatkan kompetensi bagi mahasiswa Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, yang selanjutnya dipersiapkan untuk profesional dibidangnya, maka Fakultas Dakwah IAIN Salatiga bermaksud mengadakan KKL (Kuliah Kerja Lapangan).

Diterima langsung oleh Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali, Ida Bagus Ketut Agung Ludra, bertempat di Ruang Rapat Sandat. Rombongan dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam diketuai oleh Dra. Maryatin, M.Pd selaku Ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Dalam sambutannya, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik mengucapkan selamat datang di Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali, semoga mendapatkan oleh-oleh berupa informasi yang berguna untuk kegiatan KKL di Bali.

“Kalau membahas radio, ada 3 hal yang diperbolehkan yaitu Radio Komunitas, Radio Kesehatan, dan Radio Pendidikan. Jika ingin membuat radio, disarankan agar melakukan kerjasama dengan pihak ketiga seperti RRI atau radio lainnya agar mendapatkan izin siaran,” ujar Ida Bagus Ketut Agung Ludra.

Lanjutnya, Gubernur Bali menyediakan WIFI Gratis pada seluruh Desa Adat di Bali, dan juga sekolah, objek wisata, rumah sakit, dan lainnya. Selain itu, Internet tidak mengenal ideologi dan batas keyakinan, jika mahasiswa tidak menggunakan internet maka informasi diluar sana tidak akan sampai, namun dengan adanya internet menjadi tantangan agar mampu mengolah berita yang baik dan buruk. Maka, di Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali mengadakan Literasi Media ke daerah di Bali dengan mengajak masyarakat memanfaatkan internet untuk kesejahteraan hidup seperti halnya UMKM yang memanfaatkan internet untuk memasarkan produknya. Dimasa pandemi ini, Pemerintah Provinsi Bali membuat aplikasi “Love Bali” yang berguna bagi wisatawan lokal untuk mencari objek wisata di Bali, yang nantinya dapat juga digunakan oleh wisatawan mancanegara saat COVID-19 sudah mulai mereda, dikarenakan Pemerintah Provinsi Bali ingin lebih berfokus pada wisatawan lokal terlebih dahulu.

Pada kesempatan ini, Dra. Maryatin, M.Pd menyampaikan bahwa maksud kedatangan rombongannya yaitu dalam rangka mahasiswa Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam membutuhkan informasi regulasi penyiaran khususnya terkait berita Hoax yang berguna bagi Jurnalistik. Sebenarnya tujuan awal ke Jakarta yaitu Kominfo Pusat namun dikarenakan Pandemi maka dialihkan ke Bali. “Alhamdulilah Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali dapat menerima kunjungan kami. Tujuan kedatangan kami, agar mendapatkan informasi yang cukup khususnya mengenai jurnalistik. Saya ingin bercerita sedikit, kami mempunyai radio tetapi belum mempunyai izin, maka untuk siaran menggunakan frekuensi lain,” ujar Ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi dengan salah satu penanya dari mahasiswa Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga bernama Adinda yang menanyakan tentang program Literasi Media yang dimiliki oleh Diskominfos Bali, dan dijawab langsung oleh Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, bahwa Diskominfos Bali mempunyai kewajiban melakukan Literasi Media, dengan mengumpulkan tokoh-tokoh masyarakat yang menjadi leader agar mampu mensosialisasikan kepada masyarakat setempat mengenai berita hoax dan cara menanggulangi berita hoax, dikarenakan dimedia sosial ada Baca, Berpikir, Benar, Baik, dan Bermanfaat (BBBBB), lain halnya di berita resmi yang menggunakan 5W+1H.

Kunjungan dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam diakhir dengan penyerahan plakat dari Diskominfos Bali dan sebaliknya.