Senin (16/12), Numpang Nampang RRI Pro 2 Denpasar diisi oleh Juara 3 Lomba Film Dokumenter dalam Lomba Teknologi Informasi Nangun Sat Kerthi Loka Bali Mileniall Techno Fiesta (MTF) 2019 yaitu I Kadek Oko Suarcaya. Film Dokumenter karyanya berjudul Nangiang Sesuunan.
Dalam kesehariannya I Kadek Oko Suarcaya merupakan tenaga pengajar jurusan multimedia di salah satu sekolah swasta di daerah Denpasar. Selain itu Kadek juga tergabung dalam komunitas Film Maker di Denpasar.
Nangiang Sesuunan diangkat Kadek sebagai judul Film Dokumenternya karena mengacu kepada Peraturan Gubernur Nomor 80 Tahun 2018 Tentang Pelindungan Dan Penggunaan Bahasa, Aksara, Dan Sastra Bali Serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali. Sesuai dengan tema Lomba MTF 2019 yakni “Menguatkan Budaya Bali Dalam Mendukung Pelaksanaan Pembangunan Provinsi Bali yang berlandaskan Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Pengambilan gambar Film Dokumenter Nangiang Sesuunan dilakukan di desanya sendiri yang terletak di Kabupaten Klungkung. “Pengambilan gambarnya saya lakukan di desa saya sendiri di Klungkung,” terangnya.
“Sangat bersyukur dan bangga bisa membuat karya Film Dokumenter ini, semoga nantinya bisa menjadi arsip sejarah untuk generasi berikutnya mungkin 10 tahun atau 20 tahun lagi,” tambahnya. Waktu pembuatan Film Dokumenter Nangiang Sesuunan kurang lebih menghabiskan waktu selama 3 tahun.
Kesulitan yang dialami Kadek dalam pembuatan karyanya yakni pada momen pengambilan gambar yang tidak boleh terlewatkan. “Kesulitannya saya harus tahu jadwal prosesinya secara pasti agar tidak terlewat momen saat mengambil gambar. Karena saat pembuatan film ini saya tinggal di Denpasar. Kalau tidak tahu jadwal kan butuh waktu lama untuk menuju lokasi di Klungkung secara mendadak,” tuturnya.
Sebagai salah satu pemenang Lomba Film Dokumenter MTF 2019 Kadek sedikit berbagi tips dalam mengikuti lomba sejenis. “Dalam mengikuti lomba kita harus percaya diri. Saat melihat karya peserta lain jangan rendah diri. Dan yang terpenting buat karya sesuai tema yang ditentukan oleh panitia,” jelasnya.
Terakhir Kadek berharap kepada pemerintah agar lomba sejenis bisa terus digelar karena memberi dampak positif bagi generasi muda. “Semoga lomba-lomba seperti ini bisa terus digelar setiap tahunnya. Karena bisa menjadi ruang bagi generasi muda untuk berkreatifitas dalam bidang tekhnologi,” terangnya.