Hadapi Perubahan Iklim, Bali Jajaki Teknologi Digital Twin untuk Ketahanan Masyarakat Pesisir

Badung, 7 November 2025 – Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfos) Provinsi Bali aktif mendukung upaya peningkatan Ketahanan Masyarakat Pesisir melalui partisipasi dalam workshop “Socio-technological Resilience” di Badung. Workshop ini, yang terselenggara atas kerja sama Pusat Riset Kependudukan BRIN, Universitas Indonesia, Chuo University Jepang, dan Nanyang Technological University (NTU) Singapura, fokus membahas penerapan inovasi Digital Twin untuk mitigasi risiko perubahan iklim di wilayah pesisir Bali.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama riset yang telah terjalin sejak April 2025. Diskusi kali ini bertujuan memperkuat pemahaman dan mempercepat penerapan konsep Digital Twin sebagai inovasi teknologi kunci. Teknologi ini diharapkan mampu meningkatkan daya tahan masyarakat pesisir Bali terhadap berbagai risiko akibat perubahan iklim, seperti kenaikan air laut atau abrasi. ” Digital Twin adalah representasi virtual (kembar digital) dari suatu objek atau sistem fisik (seperti kawasan pesisir), yang memungkinkan simulasi dan pengambilan keputusan berbasis data” ungkap Prof. Sulfikar.

Bertempat di Aston Kuta Hotel & Residence, Badung, workshop dibuka dengan pembekalan mendalam mengenai konsep socio-technical resilience oleh Prof. Sulfikar Amir, Ph.D. dari NTU Singapura. Selain dihadiri perwakilan Diskominfos, kegiatan ini melibatkan sejumlah pakar dari berbagai institusi, akademisi, lembaga pemerintah, dan organisasi masyarakat, menunjukkan kolaborasi lintas sektor dalam mencari solusi berbasis teknologi.

Diskominfos Bali menegaskan komitmennya dalam mendukung transformasi digital di sektor lingkungan dan kebencanaan. Penerapan Digital Twin diyakini akan menjadi dasar penting bagi perumusan kebijakan yang berbasis data, dengan fokus utama pada pembangunan ketahanan sosial, ekonomi, dan ekologi di kawasan pesisir Bali yang rentan.