Bahas Perempuan Tangkal Hoax, Diskominfos Bali Adakan Literasi Media Digital Secara Daring

Rabu (25/5), Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfos) Provinsi Bali melalui Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Sub Unit Substansi Opini Publik menyelenggarakan kegiatan Literasi Media Digital dalam rangka meminimalisasi dampak negatif perkembangan Teknologi Informasi yang berkembang pesat pada saat ini, khususnya mengurangi penyebaran HOAX melalui media sosial.

Kegiatan Literasi Media Digital dilaksanakan secara daring dengan mengangkat tema mengenai ”Perempuan Tangkal Hoax”. Dibuka Secara langsung oleh Moderator yaitu I Made Sudiarta selaku Sub Koordinator Unit Substansi Layanan dan Pengelolaan Informasi Publik dengan mengatakan berharap kegiatan Literasi Digital dapat menjangkau semua lapisan masyarakat termasuk kaum perempuan utamanya para ibu. “Dikarenakan ibu adalah pendidik pertama dari generasi penerus. Pengetahuan dasar pada umumnya pertama kali diperkenalkan oleh seorang ibu kepada anaknya di rumah. Akan tetapi, kaum perempuan juga sangat rentan terpapar informasi atau kabar yang tidak benar. Dan juga,  dengan kultur para ibu yang memiliki waktu lebih untuk bermedia sosial tanpa disadari para ibu rentan terpapar dan menyebarkan HOAX,” ujar I Made Sudiarta.

Selaku Moderator, I Made Sudiarta juga memperkenalkan 2 (dua) Narasumber kegiatan Literasi Media Digital dari Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Bali, Ida Bagus Ketut Agung Ludra dengan materi Cakap Cerdas-Kreatif-Produktif Bermedia Sosial Langkah Antisipasi Hoax serta Narasumber dari Wakil Dekan Bidang Akademik dan Perencanaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana, DR. Ni Made Ras Amanda G. dengan materi Perempuan dan Ruang Digitalnya.

Ida Bagus Ketut Agung Ludra dengan materi Cakap Cerdas-Kreatif-Produktif Bermedia Sosial Langkah Antisipasi Hoax mengatakan banjir informasi di era digital membawa informasi positif dan juga informasi negatif seperti Hoax, Sara, Radikalisme Ujaran Kebencian hingga Pornografi yang tersebar melalui media sosial yang menawarkan sarana memperoleh, membuat dan membagikan informasi secara bebas dan tanpa batas ruang dan waktu termasuk tanpa batas usia, asal, profesi dan jenis kelamin pengguna media sosial. “Maka diharapkan tumbuhnya pemahaman untuk menggunakan media sosial secara bijak di masyarakat melalui peran serta perempuan atau kaum ibu,” ujarnya.

Menyambung Narasumber dari Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Bali, DR. Ni Made Ras Amanda G. dengan materi Perempuan dan Ruang Digitalnya menyampaikan bahwa peran perempuan, lebih cenderung memberikan informsi dengan tujuan sharing, selain itu perempuan menjadi sumber informasi dan pendidik di lingkungan terkecil yakni keluarga. “Di era digital saat ini, para ibu banyak membuka internet untuk mencari informasi mengenai ide menu masakan dan lainnya dengan membuka Youtube, Tik-Tok, Instagram, dan media sosial lainnya,” ujarnya.

Lanjut, DR. Ni Made Ras Amanda G. mengingatkan bagi orang tua agar berhati-hati saat mengunakan media sosial. “Diingatkan bagi orang tua alangkah baiknya tidak mengshare foto anaknya, data diri anaknya dan lainnya karna bisa disalahgunakan oleh uknum yang tidak bertanggungjawab,” ungkapnya.

Kegiatan Literasi Media Digital dilaksanakan bertujuan untuk mendorong semua masyarakat tanpa terkecuali termasuk perempuan untuk menjadi agen atau perpanjangan tangan pemerintah dalam menyampaikan literasi digital utamanya pencegahan dan penanggulangan HOAX serta diharapkan kaum perempuan khususnya di Bali memperoleh masukan, pengetahuan dan bertukar pengalaman serta berdiskusi tentang bagaimana mencegah penyebaran HOAX dan diharapkan mampu memberikan pemahaman yang sama terhadap keluarga masing-masing. (AD)