DENPASAR – Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfos) Provinsi Bali gencar memberikan edukasi tentang keamanan siber kepada pelajar dan guru SMA dan SMK Negeri se-Kota Denpasar, melalui penyampaian beberapa materi di hari pertama rangkaian kegiatan Junior Sentinel Challenge (JSC) 2024 yang diselenggarakan pada Senin (10/06/2024) bertempat di Ruang Rapat Sandat Diskominfos Provinsi Bali.
Edukasi keamanan siber dibuka dengan pemaparan materi tentang Keamanan Siber di Era Digital oleh Kresna selaku perwakilan PT Tri Kreasi Mandiri Teknologi (TKMT). Kresna menjelaskan bagaimana situasi keamanan siber dalam kehidupan nyata dan perlunya proteksi keamanan lewat berbagai produk Kemananan Siber hasil pengembangan produk bangsa sendiri salah satunya yaitu seperti searchinform, imperva, splunk, sectona, dan sophos.

Materi dilanjutkan dengan pemaparan Study Abroad IT oleh Githa Dewi selaku Counsellor pada Konsultan Visa yang lebih banyak menyampaikan kebutuhan Tenaga IT di era digital serta memperkenalkan berbagai alternatif studi yang bisa diambil oleh para pelajar jika ingin meneruskan pendidikannya di luar negeri khususnya bidang IT ataupun cyber security.

Dalam upaya menjaga keamanan siber, Tenaga IT diharapkan mampu menerapkan mekanisme keamanan dasar berupa manajemen password dari setiap akun digital yang dimilikinya. Sebagaimana yang disampaikan oleh Sandiman Ahli Pertama Nonik Putri pada pemaparan materi Manajemen Password, upaya menjaga password yang kuat diantaranya tidak menggunakan password yang sama untuk beberapa akun, selalu mengganti password minimal tiga sampai enam bulan sekali, dan menerapkan multi factor authentication pada setiap akun yang dimiliki.
”Lapisan keamanan tambahan membutuhkan dua atau lebih faktor autentikasi yang dilakukan oleh pengguna untuk melindungi akunnya, dengan cara memastikan bahwa orang yang berusaha untuk mengakses akunnya adalah pengguna itu sendiri,” jelas Nonik.

Salah satu ancaman keamanan siber yang harus diwaspadai adalah Phishing. Sandiman Ahli Muda Made Widiartha menjelaskan bahwa Phishing adalah upaya penipuan online atau pencurian data pribadi dengan mengatasnamakan suatu instansi resmi melalui penyebaran pesan penting di media sosial dengan ajakan untuk mengisi data pribadi.
Made Widiartha juga membagikan tips untuk menghindari Phishing, diantaranya mengabaikan pesan mencurigakan dari nomor yang tidak dikenal, menggunakan free wifi dengan bijak, tidak mengisi data pribadi pada website yang tidak jelas, jangan asal mengunduh file dengan format yang tidak jelas, dan selalu mengikuti perkembangan keamanan siber.
JSC 2024 akan berlangsung selama 3 hari bertempat di kantor Dinas Kominfos Prov Bali. JSC edisi pertama ini merupakan pilot project dengan mengundang perwakilan dari 19 SMA/SMK Negeri se Kota Denpasar sebagai peserta. Hari ke-2 akan diisi dengan penguatan materi teknis keamanan siber dan pada Hari ke-3 akan diadakan lomba menggunakan platform Ctfd. (gekna)
