Denpasar, 19 Maret 2025 – Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan digital, Radio Komunitas Dwijendra menggelar talkshow dalam program Lentera Dwijendra dengan tema “Pentingnya Antivirus dalam Keamanan Digital”. Acara yang berlangsung pada Rabu (19/3) ini menghadirkan dua narasumber dari Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfos) Provinsi Bali, yaitu Made Widiarta, Sandiman Ahli Muda, dan Esa Mahadi, Pranata Komputer Ahli Pertama.
Talkshow ini membahas berbagai aspek terkait ancaman siber yang semakin meningkat, serta peran antivirus dalam melindungi perangkat dan data pribadi dari serangan berbahaya. Dalam sesi diskusi, Made Widiarta menjelaskan bahwa serangan siber di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya, dengan berbagai metode seperti malware, ransomware, dan phishing yang sering menyerang individu maupun organisasi. Serangan siber bisa datang dari berbagai arah, termasuk email palsu, tautan berbahaya, hingga aplikasi yang tampaknya aman. Oleh karena itu, antivirus bukan hanya sekadar software tambahan, tetapi menjadi kebutuhan utama dalam menjaga keamanan digital, ujar Made Widiarta. Ia juga menambahkan bahwa banyak masyarakat masih belum menyadari risiko yang ada ketika mereka menggunakan perangkat tanpa perlindungan yang memadai, sehingga menjadi sasaran empuk bagi peretas.
Menambahkan pemaparan tersebut, Esa Mahadi menjelaskan bahwa antivirus tidak hanya berfungsi untuk mendeteksi virus, tetapi juga mencegah akses yang mencurigakan, melindungi dari serangan phishing, serta memberikan lapisan keamanan tambahan bagi pengguna internet. Banyak orang berpikir bahwa mereka aman hanya dengan berhati-hati saat berselancar di internet. Padahal, serangan bisa datang kapan saja, bahkan dari file atau situs yang tampaknya tidak mencurigakan. Dengan antivirus yang selalu diperbarui, kita bisa mengurangi risiko serangan siber secara signifikan, jelasnya. Selain itu, Esa Mahadi juga mengingatkan pentingnya menggunakan antivirus yang terpercaya serta menghindari penggunaan perangkat lunak bajakan, yang sering menjadi sarana penyebaran malware.
Para narasumber memberikan beberapa rekomendasi penting untuk meningkatkan keamanan digital, di antaranya gunakan antivirus dengan fitur perlindungan real-time agar ancaman bisa terdeteksi lebih awal, perbarui perangkat lunak secara rutin untuk mendapatkan perlindungan terhadap ancaman terbaru, gunakan firewall dan fitur keamanan tambahan untuk memperkuat sistem pertahanan perangkat, hindari mengunduh aplikasi atau file dari sumber yang tidak resmi untuk mencegah infeksi malware, waspada terhadap email atau pesan mencurigakan yang mengandung tautan atau lampiran yang tidak dikenal.
Sebagai penutup, Made Widiarta menegaskan bahwa keamanan digital harus menjadi perhatian setiap individu di era modern ini. Jangan menunggu sampai terkena serangan baru sadar pentingnya keamanan digital. Lindungi perangkat dengan antivirus yang tepat dan biasakan kebiasaan digital yang aman. Dengan adanya program seperti Lentera Dwijendra, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya perlindungan digital, sehingga mampu melindungi data pribadi dan mengurangi risiko menjadi korban kejahatan siber, pungkasnya.
