Jubir KPK Angkat Bicara di Pameran Pembangunan 2019

Juru bicara KPK Febri Diansyah mengadakan tanya jawab di Kawasan Angsoka, Taman Budaya (Art Centre) Bali pada Sabtu (17/8). Acara tanya jawab ini merupakan bagian dari acara Roadshow Bus KPK di Pameran Pembangunan Provinsi Bali 2019. Acara ini juga turut dihadiri Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, & Statistik Provinsi Bali, I Nyoman Sujaya, serta jajaran pegawai.

Dalam pertemuan khusus yang dihadiri sekitar 50 orang ini, digunakan KPK sebagai upaya mengatasi hoaks mengenai KPK dan tanya jawab mengenai kasus-kasus korupsi yang ditangani KPK hingga juga tentang KPK itu sendiri. Korupsi, lanjutnya, KPk telah menangani setidaknya hingga 255 perkara di sektor politik untuk DPR/DPRD serta 130 perkara Kepala Daerah. Febri juga menyoroti cara orang tua dalam memberikan contoh dari ruang lingkup keluarga dengan memberi contoh-contoh kebohongan. “Meski kecil, kebohongan akan menciptakan sikap ketidakjujuran yang memicu sikap koruptif”, ujarnya.

Dalam sesi pembukaan, Febri menyoroti kerugian dari korupsi yang akan berdampak langsung ke kehidupan masyarakat karena dekatnya objek korupsi terhadap kehidupan bermasyarakat. “Asal usul kata korupsi yakni dari kata corrumpere; berasal dari kata untuk sesuatu hal yang busuk atau sesuatu yang rusak”, ujarnya. “Terminologi korupsi kembali ke pengkhianatan kepercayaan kedaulatan rakyat terhadap kepercayaan kepada pejabat publik untuk kepentingannya sendiri”, sambung pria kelahiran Sumatera Barat itu.

Dalam pertemuan ini Febri juga membicarakan singkat mengenai cara dan teknis pelaporan mengenai kasus korupsi dengan terjaganya kerahasiaan sumber pelapor. “Banyaknya OTT (Operasi Tangkap Tangan -red) bukan karena KPK hebat, tetapi karena informasi masyarakat adalah valid dan masyarakat percaya identitasnya tidak terungkap”, ucapnya yakin. “Karena kami harus menjaga itu”, sambungnya. Sesi tanya jawab juga dibuka dengan berbagai pertanyaan mulai dari kasus hingga teror yang dialamimoleh KPK.