Dekranasda Provinsi Bali Melakukan Pendampingan Perajin di Kabupaten Buleleng

Hari ke-5, Kamis (13/06), Ketua Harian Dekranasda Provinsi Bali, I Putu Astawa, beserta Tim Dekranasda Provinsi Bali serta didampingi oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Buleleng melaksanakan pendampingan perajin di Kabupaten Buleleng yaitu Eva Gold dan Weaving Centre Poni’S. Diterima oleh Ibu Wakil Ketua Dekranasda Kabupaten Buleleng, Ny. Wardhany Sutjidra beserta jajarannya.

Perajin pertama yang dikunjungi yaitu Eva Gold. Ketua Harian Dekranasda Provinsi Bali, I Putu Astawa beserta jajarannya diterima langsung oleh Putu Suda dan Made Supiati selaku owner yang bertempat di Desa Petandakan, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng.

Eva Gold merupakan usaha kerajinan emas dan perak dengan jenis kerajinan yang dibuat berupa perhiasan antara lain cincin, kalung, gelang dan juga batu akik. Ciri khas yang dimiliki kerajinan ini seperti motif desain yang dimana perajin hanya membuat satu desain untuk satu produk saja. Usaha Kerajinan “Eva Gold” sudah ada sejak tahun 2000 dan memiliki tenaga kerja sebanyak 3 orang. Kendala-kendala yang dihadapi dalam menjalankan usaha kerajinan emas dan perak yakni pemasaran yang sulit dan juga dalam menyetok motif desain mengakibatkan tidak bisa mengikuti beberapa pameran yang diadakan pemerintah.

“Usaha Eva Gold sudah berjalan mampir 19 tahun. Awal merintis tahun 2000. Baru 3 tahunan ini berpikir membuat motif desain dengan ciri khas Buleleng. Menurut saya, dengan satu produk satu desain akan membuat konsumen lebih tertarik,” ujar Putu Suda.

Saat ditanya mengenai penjiplakan karya, Putu Suda menjawab bahwa dengan adanya hal tersebut menjadi suatu kebanggaan tersendiri karena itu menjadi motivasi agar membuat motif desain yang lebih bagus. Putu Suda berharap agar mampu memproduksi lebih banyak motif desain dan juga bisa ikutserta dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) serta pameran lainnya.

Dalam kesempatan ini, I Putu Astawa mengatakan bahwa Dekranasda memiliki tugas untuk memajukan para perajin termasuk perajin perak dan emas “Eva Gold” ini serta lebih banyak menyerap kesulitan yang dialami perajin. “Perajin perlu dilindungi dalam hal perlindungan Hak Cipta Motif Desain yang termasuk didalam Hak Kekayaan Intelektual karena maraknya penjiplakan,” ujar I Putu Astawa. Lanjutnya, jika saja IKM (Industri Kecil Menengah) bersatu akan mampu membuat peluang usaha seperti halnya Krisna Oleh-Oleh. Selain itu, I Putu Astawa berpesan agar selalu berkomunikasi dengan Dekranasda Provinsi Bali tentang kebutuhan yang diperlukan.

[ngg_images source=”galleries” container_ids=”181″ exclusions=”1351,1352,1354″ sortorder=”1349,1350,1351,1352,1354,1355,1347,1353,1348″ display_type=”photocrati-nextgen_basic_thumbnails” override_thumbnail_settings=”1″ thumbnail_width=”200″ thumbnail_height=”140″ thumbnail_crop=”1″ images_per_page=”20″ number_of_columns=”0″ ajax_pagination=”0″ show_all_in_lightbox=”0″ use_imagebrowser_effect=”0″ show_slideshow_link=”0″ slideshow_link_text=”[Show slideshow]” template=”/home/diskominfos/web/diskominfos.baliprov.go.id/public_html/wp-content/plugins/nextgen-gallery/products/photocrati_nextgen/modules/ngglegacy/view/gallery.php” order_by=”sortorder” order_direction=”ASC” returns=”included” maximum_entity_count=”500″]

Selanjutnya, perajin kedua yang dikunjungi yaitu Weaving Centre Poni’S. Ketua Harian Dekranasda Provinsi Bali, I Putu Astawa beserta jajarannya diterima langsung oleh Ketut Sri Poni selaku owner yang bertempat di Dusun Gambang, Desa Jinengdalem, Singaraja.

Weaving Centre Poni’S merupakan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang menghasilkan  Kain Tenun Ikat Songket dengan beragam motif serta menggunakan bahan dasar Benang Sutera dengan warna alam. Selain itu, motif songket ada sekitar 16 motif, dan merupakan motif khas Buleleng yang diwariskan secara turun temurun serta proses pembuatan kain songket masih menggunakan cara tradisional ditenun dengan proses handmade. Usaha milik Sri Poni sempat lesu tahun 1990. Setelah itu, sekitar tahun 2010 bangkit kembali. Hal ini disebabkan Yayasan CTI (Cinta Tenun Indonesia) dan PT.Garuda melakukan pembinaan terhadap 13 perajin songket di Desa Jineng Dalem. Saat ini, sudah mempunyai tenaga kerja sebanyak 25 orang perajin songket.

“Satu bulan pengerjaan untuk satu kain dikarenakan proses penyuntikan yang lama,” ujar Sri Poni. Lanjutnya, untuk pemasaran masih relatif lancar dan sudah memiliki konsumen dari Kota Denpasar serta sudah mendapat bantuan dari pemerintah berupa mesin tenun.

“Kalau membutuhkan bantuan, jangan segan-segan untuk mengatakan ke Dekranasda Provinsi ataupun Dekranasda Kabupaten,” ujar I Putu Astawa sambil melihat-lihat proses pembuatan Kain Tenun.

Selain itu, I Putu Astawa juga memuji hasil produk kerajinan kain dari Weaving Centre Poni’S. “Bagus-bagus sekali kain yang ibu Sri Poni hasilkan, saya jadi tertarik untuk membelinya,” pujinya.

Ny. Wardhany Sutjidra menyampaikan ucapan terima kasih atas kedatangan Dekranasda Provinsi Bali ke Kabupaten Buleleng. “Terima kasih sudah meninjau UKM kita yang ada disini. Berharap, UKM akan makin maju.Selain itu, sudah diikutsertakan dalam pembinaan dan pendampingan,” ujar Wakil Ketua Dekranasda Kabupaten Buleleng.

[ngg_images source=”galleries” container_ids=”182″ exclusions=”1358,1359,1360,1363,1365″ sortorder=”1356,1357,1358,1359,1360,1361,1363,1364,1365,1366,1362″ display_type=”photocrati-nextgen_basic_thumbnails” override_thumbnail_settings=”1″ thumbnail_width=”200″ thumbnail_height=”140″ thumbnail_crop=”1″ images_per_page=”20″ number_of_columns=”0″ ajax_pagination=”0″ show_all_in_lightbox=”0″ use_imagebrowser_effect=”0″ show_slideshow_link=”0″ slideshow_link_text=”[Show slideshow]” template=”/home/diskominfos/web/diskominfos.baliprov.go.id/public_html/wp-content/plugins/nextgen-gallery/products/photocrati_nextgen/modules/ngglegacy/view/gallery.php” order_by=”sortorder” order_direction=”ASC” returns=”included” maximum_entity_count=”500″]